Gangguan atau penyakit pada sistem gerak manusia antara lain, yaitu riketsia, osteoporosis, artritis, fraktura, kifosis, lordosis, skoliosis, osteoathritis, sklerosis lateral amiotrofik (ALS), dan tendonitis.
1. Riketsia
Riketsia adalah gangguan pada sistem gerak manusia yang disebabkan karena kekurangan vitamin D yang membantu penyerapan kalsium dan fosfor sehingga proses pengerasan tulang terganggu. Penyembuhan dan pencegahan dari penyakit riketsia adalah dengan penambahan kalsium, fosfor, dan vitamin D ke dalam menu makanan. Penambahan vitamin D dapat juga diperoleh dengan berjemur di panas matahari pagi.
2. Osteoporosis
Osteoporosis adalah penyakit pada sistem gerak manusia yang disebabkan karena kekurangan kalsium pada tulang. Tulang yang kekurangan kalsium akan menjadi rapuh dan mudah patah. Osteoporosis umumnya terjadi pada orang tua, sehingga penyakit osteoporosis tidak dapat disembuhkan karena orangtua biasanya menghasilkan lebih sedikit hormon, sehingga osteoblas sebagai pembentuk tulang kurang aktif.
3. Artritis
Artritis adalah penyakit pada sistem gerak manusia khususnya pada bagian sendi karena kerusakan tulang rawan sendi. Artritis disebabkan oleh metabolisme asam urat yang terganggu, sehingga asam urat tertimbun pada sendi dan menyebabkan sakit terutama pada jari-jari tangan maupun kaki, penumpukan kapur di antara dua tulang mengakibatkan sendi sulit digerakkan dan kaku.
Penyakit artritis dapat menimbulkan rasa sakit yang sangat dan kerusakan yang diakibatkannya dapat bersifat permanen. Penyakit ini belum dapat disembuhkan, dalam arti, tidak dapat pulih seperti sediakala. Pengobatan umumnya hanya untuk menghilangkan rasa sakit.
Upaya untuk mengurangi terjadinya artritis yaitu dengan mengonsumsi makanan yang seimbang.
4. Fraktura
Fraktura disebut juga dengan patah tulang. Fraktura dapat disebabkan karenan tulang mengalami benturan yang keras, misalnya pada saat kecelakaan atau jatuh dari tempat yang tinggi. Untuk menyambung tulang yang patah terkadang perlu operasi dan pemberian pelat platina untuk menyatukan kembali tulang yang patah.
5. Kifosis
Kifosis adalah kelainan pada sistem gerak manusia dengan melengkungnya tulang belakang yang berlebihan di bagian dada ke arah belakang. Kifosis dapat disebabkan karena penyakit (misalnya TBC dan riketsia) atau kebiasaan duduk yang salah. Kifosis parah dapat menyebabkan nyeri dan merusak bentuk punggung. Pengobatan kifosis dapat dilakukan dengan cara pemberian obat-obatan untuk menghilangkan rasa nyeri, terapi fisik, dan operasi.
6. Lordosis
Lordosis adalah kelainan pada sistem gerak manusia dengan melengkungnya tulang belakang yang berlebihan ke arah depan di bagian pinggang. Orang yang mengalami penyakit lordosis memiliki pinggang yang terlihat lebih menonjol ke depan.
Penyakit lordosis dapat disebabkan karena perut penderita yang terlalu besar, riketsia, atau karena kebiasaan duduk yang salah. Penyakit lordosis yang menimpa anak-anak dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, orang dewasa yang mengalami lordosis memerlukan terapi fisik.
7. Skoliosis
Skoliosis adalah kelainan pada sistem gerak manusia karena melengkungnya tulang belakang ke arah samping. Penyakit skoliosis dapat disebabkan oleh polio atau kebiasaan duduk yang salah. Pengobatan skoliosis dapat dilakukan dengan cara terapi fisik dan operasi.
8. Osteoathritis
Osteoathritis adalah penyakit penurunan fungsi tulang pada persendian yang disebabkan karena pada ujung tulang mengalami keausan. Umumnya osteoarthritis terjadi pada orang dewasa pada usia di atas empat puluh tahun, terutama pada orang yang badannya gemuk. Osteoathritis jarang berkembang menjadi penyakit yang akut. Cara mengatasinya dapat dilakukan dengan pengobatan untuk mengurangi nyeri, terapi fisik, dan terkadang operasi untuk mempertahankan pergerakan sendi.
9. Sklerosis Lateral Amiotrofik (ALS)
Sklerosis lateral amiotrofik (ALS) adalah penyakit degeneratif yang memengaruhi fungsi otak dan saraf tulang belakang. Akibatnya, penderita sklerosis lateral amiotrofik kesulitan dalam melakukan beberapa aktivitas, seperti berbicara, menelan, dan menggerakkan organ-organ tubuh. Untuk saat ini belum ditemukan pengobatan untuk mengatasi penyakit sklerosis lateral amiotrofik.
10. Tendonitis
Tendonitis adalah penyakit sistem gerak pada manusia yang disebabkan karena tendon mengalami peradangan. Gangguan yang umum terjadi di bahu, pergelangan tangan, tumit, lutu dan siku. Tendonitis biasanya menimbulkan gejala berupa nyeri di persendian. Cara mengatasinya dapat dilakukan dengan pemberian obat pereda rasa sakit, penyuntikan plasma darah kaya trombosit, dan fisioterapi.