10 organ penyusun sistem pencernaan manusia terbagi menjadi 2 kelompok yaitu organ pencernaan utama dan organ pencernaan tambahan.
A. Organ Pencernaan Utama
Organ pencernaan utama tersusun atas saluran yang dilalui makanan hingga menjadi fases. Organ pencernaan utama meliputi mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus.
1. Mulut
Ada 2 macam organ sistem pencernaan yang terkandung di dalam mulut, yaitu gigi dan lidah.
- Gigi merupakan alat pencernaan mekanis yang berfungsi untuk memotong, mengoyak dan mengiling makanan menjadi partikel yang kecil-kecil. Di sela-sela gigi terdapat bakteri Entamuba ginggivalis yang berperan penting untuk menguraikan sisa-sisa makan yang tertinggal di dalam mulut.
- Lidah mempunyai permukaan yang dilapisi mukosa dan penuh dengan bintil-bintil (papilla) yang mengandung saraf pengecap. Fungsi lidah adalah sebagai indera pengecap makanan, mengatur makanan pada saat mengunyah dan menelan makanan, membantu mencampur makanan dengan air lur dan mendorong makanan masuk ke esofagus, serta membantu menghasilkan suara ketika berbicara.
2. Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan terdiri dari empat lapisan yaitu lapisan mukosa, lapisan submukosa, lapisan muskularis, dan lapisan adventitia. Kerongkongan tersusun atas dua lapisan otot, yaitu otot melingkar yang membungkus lingkaran kerongkongan dan otot memanjang yang melapisi sepanjang kerongkongan. Kontraksi kedua otot tersebut terjadi secara bergantian dan menghasilkan gerak peristaltik yang akan mendorong bola-bola makanan masuk ke dalam lambung.
Fungsi kerongkongan adalah sebagai jalan untuk makanan yang telah dikunyah dari mulut menuju lambung, mencegah benda asing masuk ke perut, menghasilkan gerak peristaltik, dan mencegah laju carian dari perut.
3. Lambung
Lambung merupakan saluran pencernaan makanan yang melebar seperti kantung, terletak di bagian atas rongga perut sebelah kiri, dan sebagian tertutup oleh hatti dan limpa. Di dalam lambung terjadi pencernaan mekanis dan kimiawi.
Pencernaan mekanis di lambung terjadi karena lambung dapat melakukan berbagai gerak kontraksi. Gerak kontraksi tersebut berguna untuk mencerna makanan dan mencampurkannya dengan enzim sehingga terbentuk bubur atau kim.
Pencernaan secara kimiawi di lambung terjadi ketika makanan bercampur dengan getah lambung. Getah lambung adalah campuran zat-zat kimia yang sebagian besar terdiri atas air, asam lambung (HCl), enzim pepsin, enzim renin, dan enzim lipase.
- Asam lambung (HCl) berfungsi untuk menjadikan ruangan dalam lambung bersifat asam sehingga dapat membunuh kuman yang masuk bersama makanan.
- Enzim pepsin berfungsi untuk memecah protein menjadi pepton.
- Enzim renin berfungsi untuk mengendapkan protein kasein yang terdapat dalam susu.
- Enzim lipase berfungsi untuk mengubah lemak menjadi gliserol dan asam lemak.
4. Usus Halus
Usus halus merupakan kelanjutan dari lambung yang berfungsi untuk menyerap sari makanan (glukosa, vitamin yang larut dalam air, asam amino, dan mineral) dan tempat terjadinya proses pencernaan yang paling panjang. Panjang usus halus sekitar 6-8 meter. Usus halus terbagi menjadi 3 bagian yaitu usus 12 jari (duodenum) dengan panjang sekitar 0,25 meter, usus tengah (jejunum) dengan panjang sekitar 7 meter, dan usus penyerapan (ileum) dengan panjang sekitar 1 meter.
Proses pencernaan makanan yang terjadi di usus halus hanyalah pencernaan secara kimiawi dengan bantuan senyawa kimia yang dihasilkan oleh usus halus serta senyawa kimia dari kelenjar prankeas dan kantung empedu yang dilepaskan ke usus halus.
Senyawa kimia yang dihasilkan dari kelenjar pankreas mengandung enzim lipase, enzim amilase, dan enzim tripsin.
- Enzim lipase berfungsi untuk mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol
- Enzim amilase berfungsi untuk mencerna amilum menjadi maltosa
- Enzim tripsin berfungsi untuk mencerna protein menjadi polipeptida.
Getah empedu yang dihasilkan hati akan mengemulsikan lemak yakni membuat lemak agar larut dalam air..
5. Usus Besar
Usus besar adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum. Fungsi utama usus besar adalah menyerap air selama proses pencernaan, membentuk massa fases, mendorong sisa makanan hasil pencernaan keluar tubuh, dan membentuk lendir untuk melumasi permukaan mukosa.
Di dalam usus besar terjadi proses pembusukan sisa pencernaan oleh bakteri Escherichia coli yang hidup pada makanan yang tidak dapat dicerna oleh manusia. Pembusukan ini menghasilkan gas H2S, indole, skatole, phenol, vitamin H, dan vitamin K.
6. Rektum
Rektum mempunyai panjang sekitar 15 cm. Fungsi rektum adalah sebagai tempat penyimpanan sementara fases, menahan fases agar tidak keluar secara tiba-tiba, dan membantuk fases keluar dengan gerak peristaltik.
7. Anus
Anus merupakan katup muskuler berfungsi mengatur pengeluaran tinja (fases).
B. Organ Pencernaan Tambahan
Organ pencernaan tambahan merupakan organ-organ yang membantu mencerna makanan dengan menghasilkan enzim-enzim yang digunakan dalam pencernaan makanan secara kimiawi. Terdapat tiga macam organ pencernaan tambahan yaitu hati, kantung empedu, dan pankreas.
1. Hati
Sebagai organ tambahan sistem pencernaan manusia, hati mempunyai fungsi sebagai berikut.
- Berperan penting dalam proses detoksifikasi (menetralisir racun)
- Memproduksi cairan empedu untuk mengemulsi lemak.
- Menjaga keseimbangan kadar glukosa darah
- Organ penyimpanan zat besi (Fe) dan vitamin (A, D, E, K, dan B12 dari darah)
- Mengatur kadar kolesterol dalam darah
- Sel-sel hati akan mengeluarkan getah yang mengandung kolesterol, asam kolik, garam empedu, lesitin, bilirubin, dan elektrolit
- Mengatur pembekuan darah
2. Kantung Empedu
Kantung empedu adalah tempat penyimpanan getah empedu yang dihasilkan oleh hati. Cairan empedu masuk ke dalam usus halus melalui saluran empedu. Empedu tidak mengandung enzim, namun mengandung kolesterol, zat warna empedu, dan garam empedu. Garam empedu membantu mencerna lemak dengan cara mengemulsi lemak sehingga menjadi molekul-molekul kecil yang lebih mudah dicerna oleh enzim pencernaan dan melanjutkan proses pemecahan hingga dapat diserap oleh tubuh.
3. Pankreas
Pankreas merupakan kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin, cairan pankreas.
- Hormon insulin berfungsi mengatur proses pengubahan glukosa dalam darah menjadi glikogen yang disimpan dalam hati dan mengontrol keseimbangan jumlah glukosa dalam darah.
- Cairan pankreas berfungsi mencerna karbohidrat, protein, dan lemak dengan bantuan enzim..
Selain itu, pankreas juga menghasilkan natrium bikarbonat yang berfungsi menetralkan asam klorida yang dihasilkan lambung. Dengan keasaman mendekati netral, maka fungsi enzim yang dihasilkan oleh pankreas dapat bekerja secara lebih efektif.