12 Kelainan dan Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia dan Cara Mengatasinya

Kelainan dan penyakit pada sistem reproduksi manusia dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor seperti genetika, bakteri, jamur, dan virus. Kelainan dan penyakit pada sistem reproduksi manusia umumnya dapat ditularkan dari orang tua yang terinfeksi kepada anaknya, atau dari seseorang ke orang lain. Penularan kelainan dan penyakit ini dapat melalui transfusi darah atau transfusi organ, seks bebas, dan menggunakan jarum suntik secara berganti-gantian. Kelainan dan penyakit pada sistem reproduksi manusia antara lain, yaitu gonorhoe, sifilis (raja singa), harpes simplex genitalis, HIV/AIDS, keputihan, epididimitis, kulit kelamin, chlamydia, kanker serviks, vaginitis, kista ovarium, miom.

1. Gonorhoe

Penyakit gonorhoe disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Gejala penyakit gonorhoe adalah rasa sakit dan keluar nanah pada saat kencing, serta keputihan berwarna kuning hijau pada wanita. Penyakit gonorhoe dapat menyebabkan kebutaan pada bayi yang baru lahir. Cara mengatasi gonore dapat dilakukan dengan memberi antibiotik.

2. Sifilis (Raja Singa)

Sifilis atau raja singa adalah penyakit menular seksual (PMS) yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Gejala awal penyakit sifilis adalah luka pada tempat masuknya bakteri ke dalam tubuh, biasanya pada daerah sekitar kelamin. Cara mengatasi penyakit sipilis dapat dilakukan dengan penisilin, pemberian antibiotik penisilin, dan pemberian antibiotik.

Pelajari Juga:  15 Soal dan Jawaban Sistem Reproduksi pada Manusia Kelas 9

3. Harpes Simplex Genitalis

Harpes Simplex Genitalis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh virus Harpes simplex tipe II, yang menyerang kulit di daerah genitalia luar, anus, dan vagina. Gejala penyakit harpes simplex genitalis adalah gatal-gatal, perih, dan kemerahan pada kulit di daerah kelamin. Pada daerah tersebut kemudian timbul beberapa lepuh kecil-kecil, selanjutnya lepuh menjadi pecah dan menimbulkan luka. Cara mengatasi penyakit herpes simplex genitalis dapat dilakukan dengan cara pengobatan yang terdiri dari antivirus dan perawatan diri.

4. HIV/AIDS

Penyakit AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immune Deficiency Virus) yang menyerang sistem kekebalan tubuh penderita. Seseorang yang terinfeksi virus HIV, sistem kekabalan tubuhnya akan semakin menurun. Untuk memastikan apakah seseorang positif terjangkit HIV/AIDS atau tidak, harus dilakukan pemeriksaan banyaknya sel T di laboratorium.

Sampai saat ini belum ada cara untuk mengatasi penyakit AIDS. Akan tetapi, ada obat untuk memperlambat perkembangan penyakit tersebut dan dapat meningkatkan harapan hidup penderita penyakit AIDS.

Pelajari Juga:  Anatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi Pria

5. Keputihan

Keputihan adalah penyakit kelamin yang terjadi pada perempuan disebabkan oleh infeksi jamur Candida albicans, bakteri, virus dan parasit.  Gejala penyakit keputihan ditandai dengan ciri-ciri terdapat cairan berwarna putih kekuningan atau putih ke abu-abuan pada bagian vagina. Cairan tersebut bersifat encer maupun kental, berbau tidak sedap dan bisa menyebabkan rasa gatal pada vagina.

6. Epididimitis

Penyakit epididimitis adalah penyakit pada sistem reproduksi pria yang disebabkan oleh infeksi atau karena terkena penyakit menular seksual. Penyakit epididimitis ditandai dengan rasa nyeri disertai pembengkakan pada salah satu testis.

7. Kulit Kelamin

Penyakit kulit kelamin merupakan penyakit kelamin pria yang sangat umum. Penyakit kulit kelamin disebabkan oleh infeksi virus Human papilloma virus (HPV). Sampai saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan infeksi HVP, tetapi biasanya hilang dengan sendirinya.

8. Chlamydia

Penyakit chlamydia atau klamidia adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Cara mengatasi penyakit klamidia dapat dilakukan dengan membeberikan antibiotik seperti azitromisin.

Pelajari Juga:  7 Perbedaan Fertilisasi Internal dan Eksternal pada Hewan

9. Kanker Serviks

Kanker serviks adalah keadaan dimana sel-sel abnormal tumbuh di seluruh lapisan epitel serviks. Cara mengatasi kanker serviks dapat dilakukan dengan mengangkat uterus, oviduk, ovarium, sepertiga bagian atas vagina dan kelenjar limfe panggul.

10. Vaginitis

Vaginitis adalah infeksi pada vagina yang disebabkan oleh berbagai bakteri, parasit, dan/atau jamur. Cara mengatasi vaginitis dapat dilakukan dengan memberi antibiotik, antijamur, atau terapi pengganti hormon.

11. Kista Ovarium

Kista ovatium adalah kantong berisi cairan yang tumbuh pada indung telur (ovarium) wanita. Kista ovarium biasanya muncul selama masa subur atau selama wanita mengalami menstruasi. Kista ovarium biasanya akan hilang sendiri tanpa pengobatan. Kista ovarium baru menimbulkan masalah jika tidak kunjung hilang atau justru membesar. Cara mengatasi kista ovarium yang membesar, dapat dilakukan tindakan operasi pengangkatan kista.

12. Miom 

Miom adalah pertumbuhan jaringan nonkanker di dalam rahim. Cara mengatasi miom dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan, menjalin terapi hormon, pengangkatan fibroid, operasi miomektomi, operasi histeroktomi, dan menjalani endometrial ablation.

Tinggalkan Balasan