4 Sifat Garam yang Terhidrolisis

Garam yang terhidrolisis adalah garam-garam yang, ketika dilarutkan dalam air, mengalami reaksi hidrolisis, yaitu reaksi kimia antara ion-ion garam dan molekul air yang menghasilkan ion-ion baru atau senyawa lain. Dalam reaksi hidrolisis, ion hidroksida (OH) dan/atau ion hidrogen (H+) dapat terbentuk. Sifat-sifat garam yang mengalami hidrolisis dapat bervariasi tergantung pada kation dan anion yang ada dalam garam tersebut.

Berikut adalah beberapa contoh sifat-sifat garam yang terhidrolisis:

  1. Asam atau Basa Konjugat. Beberapa garam dapat menghasilkan ion hidrogen (H+) atau ion hidroksida (OH) ketika terhidrolisis. Jika garam menghasilkan ion hidrogen tambahan, maka larutan garam tersebut bersifat asam. Jika garam menghasilkan ion hidroksida tambahan, maka larutan garam tersebut bersifat basa. Contohnya, garam natrium asetat (CH3COONa) terhidrolisis menjadi ion asetat (CH3COO) dan ion hidrogen (H+), sehingga larutan bersifat sedikit asam.
  2. Netralitas Beberapa garam tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pH larutan karena hidrolisisnya menghasilkan ion-ion yang tidak berpengaruh terhadap pH. Contohnya, garam natrium klorida (NaCl) tidak mengalami hidrolisis dan tidak mempengaruhi pH larutan.
  3. Pengaruh Kation dan Anion. Sifat hidrolisis dapat dipengaruhi oleh jenis kation dan anion dalam garam. Misalnya, garam natrium karbonat (Na2CO3) menghasilkan ion hidroksida (OH) karena kation natrium (Na+) memiliki sedikit pengaruh terhadap hidrolisis, sementara ion karbonat (CO32-) mempengaruhi hidrolisis dan larutan menjadi sedikit basa.
  4. Pembentukan Endapan. Hidrolisis dapat mengakibatkan pembentukan endapan pada larutan garam. Misalnya, garam kalsium fosfat (Ca3(PO4)2) mengalami hidrolisis dan menghasilkan ion fosfat (PO43-) yang dapat bereaksi dengan ion kalsium (Ca2+) untuk membentuk endapan fosfat kalsium.
Pelajari Juga:  7 Aplikasi Kesetimbangan Kimia dalam Industri

Sifat-sifat garam yang terhidrolisis ini penting dalam kimia dan memiliki aplikasi dalam berbagai bidang, termasuk kimia analitik, industri, dan ilmu kehidupan.