6 Gangguan dan Penyakit Sistem Peredaran Darah dan Cara Mengatasinya

Terdapat beberapa gangguan dan penyakit sistem peredaran darah pada manusia yang menyangkut darah, pembuluh darah, dan jantung. Gangguan dan penyakit pada sistem peredaran darah manusia meliput:

1. Anemia

Kondisi Darah Normal dan Anemia
Kondisi Darah Normal dan Anemia

Anemia sering disebut penyakit kurang darah. Anemia sebenarnya adalah kekurangan hemoglobin di dalam darah. Gejala penyakit anemia dapat berupa merasa lelah, kulit pucat, sesak nafas, pusing, limbung atau detak jantung cepat.

Cara mengatasi penyakit anemia tergantung pada diagnosis utama. Misalnya dengan memberi suplemen zat besi jika pasien kekurangan zat besi, memberikan vitamin B untuk pasien yang kadar vitaminnya rendah, atau bisa juga dengan transfusi darah jika pasien kehilangan darah.

2. Jantung Koroner

Aliran Darah Normal dan Jantung Koroner
Aliran Darah Normal dan Jantung Koroner

Jantung koroner merupakan penyakit yang disebabkan karena kerusakan pada pembuluh darah utama jantung akibat penumpukan plak. Penumpukan plak ini menyebabkan arteri koroner menyempit dan membatasi aliran darah ke jantung.

Pelajari Juga:  5 Contoh Benda Padat Menjadi Cair (Mencair)

Penyakit jantung koroner dapat terjadi tanpa gejala, namun penderitanya dapat mengalami nyeri dada, gangguan pencernaan atau mual, kepala terasa ringan atau berkeringat, denyut jantung cepat dan napas pendek.

Cara mengatasi penyakit jantung koroner dapat dilakukan dengan perawatan diri seperti pola hidup sehat, berhenti merokok, olah raga, bersepeda, menjaga massa tubuh, dan dapat juga dilakukan dengan pengenceran darah dan pemberian obat-obatan seperti statin, antikoagulan, penghambat beta, antianginal, dan pengeblok kanal kalsium.

3. Stroke

Struktur Aliran Darah Orang yang Terkena Stroke

Stroke merupakan kerusakan otak akibat gangguan suplai darah. Gejala stroke yaitu sulit berjalan, sulit berbicara, sulit memahami, serta kelumpuhan atau mati rasa pada wajah, lengan, atau tungkai.

Penanganan diri penyakit stroke dapat dilakukan dengan obat-obatan seperti tPA (penghancur gumpalan darah). Dapat juga dilakukan dengan terapi berbicara, rehabilitasi, terapi kerja, dan terapi fisik.

4. Varises

Kaki Varises dan Kaki Normal
Kaki Varises dan Kaki Normal

Varises adalah penyakit pada sistem peredaran darah yang mengakibatkan pembuluh darah membesar dan timbul. Gangguan ini biasanya terjadi di daerah kaki dan telapak kaki.

Pelajari Juga:  Struktur dan Fungsi Bunga pada Tumbuhan

Kebanyakan penderita penyakit varises tidak memiliki gejala. Namun, pada beberapa kasus, penyakit varises dapat menyebabkan nyeri, gatal, memar, pembengkakan tungkai atau tungkai terasa berat.

Hal yang dapat dilakukan supaya terhindar dari varises yaitu: menaikkan tungkai ketika tidur, menghindari berat badan berlebih, menghindari berdiri terlalu lama, berolahraga secara teratur, dan menghindari pemakaian sepatu dengan hak tinggi.

5. Hipertensi

Hipertensi
Hipertensi

Hipertensi adalah suatu keadaan ketika tekanan darah terhadap dinding arteri terlalu tinggi. Biasanya hipertensi terjadi jika tekanan darah di atas 140/90 mmHg, dan dianggap parah jika tekanan dia atas 180/120 mmHg.

Tekanan darah tinggi sering kali tidak menunjukkan gejala. Akan tetapi, jika dibiarkan saja dapat mengakibatkan penyakit yang lebih parah seperti stroke dan penyakit jantung.

Hal yang dapat dilakukan untuk terhindar dari tekanan darah tinggi yaitu latihan fisik, manajemen stres, pola makan sehat dengan sedikit garam, berhenti merokok, dan monitoring tekanan darah secara rutin.

6. Hipotensi

Hipotensi
Hipotensi

Hipotensi atau biasa dikenal dengan tekanan darah rendah adalah kondisi ketika tekanan darah berada di bawah 90/60 mmHg. Tekanan darah rendah dapat menyebabkan pingsan atau pusing karena otak kekurangan pasokan darah.

Pelajari Juga:  Rangkuman Sifat Cahaya dan Proses Pembentukan Bayangan

Umumnya tekanan darah rendah disebabkan karena riwayat keluarga terkait tekanan darah rendah atau efek samping dari penggunaan obat-obatan tertentu.

Hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi hipotensi yaitu dengan cara menghindari alkohol, minum air yang banyak, dan mengkonsumsi makanan yang rendah karbohidrat, perbanyak buah dan sayur.