7 Contoh Pengaruh Konsentrasi terhadap Laju Reaksi dalam Kehidupan Sehari-hari

Laju reaksi adalah laju pengurangan konsentrasi molar pereaksi atau laju pertambahan konsentrasi molar hasil reaksi dalam satuan waktu. Suatu zat yang bereaksi mempunyai konsentrasi yang berbeda-beda. Konsentrasi menyatakan kepekatan atau zat yang berperan dalam proses reaksi

Semakin besar nilai konsentrasi, maka laju reaksi akan semakin cepat. Hal ini dikarenakan zat yang konsentrasinya besar mengandung jumlah partikel yang lebih banyak, sehingga partikel-partikelnya tersusun lebih rapat dibanding zat yang konsentrasinya rendah. Partikel yang susunannya lebih rapat, akan sering bertumbukan dibanding dengan partikel yang susunannya renggang, sehingga kemungkinan terjadinya reaksi makin besar. Contohnya.

  1. Pemberian pupuk organik cair hasil perombakan anaerob limbah makanan dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman sawi, meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, dan berat basah.
  2. Minyak atsiri kencur (kaempferia galanga L.) dalam bentuk salep larutan memberikan efek antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. Kenaikan konsentrasi minyak atsiri berpengaruh terhadap sifat fisik dan daya hambat sediaan salep dengan basis larut air dipertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.
  3. Semakin besar konsentrasi aktivator kalium hidroksida (KOH) dapat dimanfaatkan dalam proses penjernihan air gambut, yaitu dengan menurunkan kadar logam besi (Fe) pada air gambut.
  4. Konsentrasi gula larutan molases berpengaruh pada kadar etanol. Kadar etanol semakin meningkat pada konsentrasi gula larutan molases 12%, 14%, 16% dan 18% namun semakin menurun pada konsentrasi 19% dan 20%.
  5. Penambahan probiotik pada media pemeliharaan menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap efisiensi pemanfaatan pakan, spesific growth rate, dan laju pertumbuhan berat mutlat lele dumbo.
  6. Konsentrasi penyiraman air limbah tempe memberikan pengaruh terhadap parameter tinggi tanaman tomat, jumlah daun, luas daun, berat kering total, umur pembungaan, kadar nitrogen tanah, pembentukan buah, persentase bunga menjadi buah, dan berat buah.
  7. Untuk melarutkan garam ataupun gula dalam air maka dibutuhkan jumlah air yang lebih banyak agar garam atau gula dapat larut lebih cepat.