Aplikasi Teknologi Ramah Lingkungan dalam Bidang Lingkungan

Lingkungan memegang peran yang sangat penting sebagai habitat bagi kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Semakin pesatnya perkembangan teknologi dan perekonomian di era modern ini mengakibatkan terjadinya banyak pencemaran lingkungan yang meliputi pencemaran udara, tanah, dan air.

Oleh karena itu, dewasa ini para ilmuwan bekerja keras untuk mengembangkan teknologi ramah lingkungan yang ditujukan untuk mengatasi pencemaran lingkungan. Beberapa teknologi ramah lingkungan yang telah dikembangkan untuk memperbaiki kondisi lingkungan yaitu sebagai berikut:

1. Biopori

Biopori
Biopori Image via mitrabentala.org

Biopori dikenal dengan istilah Teknologi Lubang Resapan (TLR), merupakan teknik untuk membuat wilayah resapan air hujan. Prinsip kerja biopori memiliki prinsip yang sama dengan sumur resapan, namun teknik ini diterapkan dengan menyediakan area yang dibuat berlubang-lubang kecil (berpori) yang nantinya akan menyerap air hujan dan kemudian disalurkan ke dalam tempat penampungan air.

Tujuan dikembangkannya biopori yaitu:

  1. Mencegah banjir di musim hujan
  2. Menjamin ketersediaan air pada musim kemarau
  3. Mencegah penyebaran penyakit yang disebabkan oleh adanya genangan air, seperti demam berdarah, malaria, dan kaki gajah.
  4. Menjaga kesuburan dan kelestarian organisme tanah
Pelajari Juga:  15 Contoh Soal Essay Dinamika Kependudukan dan Jawabannya

Biopori juga dapat dimanfaatkan untuk membuat kompos, yakni dengan memberikan sampah organik seperti dedaunan atau sisa makanan.

2. Fitoremediasi

Fitoremediasi
Fitoremediasi Image via wanaswara.com

Fitoremediasi merupakan penggunaan tumbuhan untuk menghilangkan, memindahkan, menstabilkan, atau menghancurkan bahan pencemar baik itu senyawa organik maupun anorganik. Contoh tumbuhan yang dapat digunakan dalam fitoremediasi adalah bunga matahari, sawi, eceng gondok, padi, tembakau, dan lidah mertua.

Dengan adanya fitoremediasi, polutan seperti logam berat, pertisida, minyak, dan zat lain yang mengotori tanah, air, atau udara dapat dikurangi bahkan dihilangkan.

3. Composting Toilet

Sistem Composting Toilet
Sistem Composting Toilet Image via researchgate.net

Composting toilet merupakan toilet kering yang menggunakan proses secara aerob untuk menghancurkan atau mendekomposisi feses yang dihasilkan manusia. Composting toilet dapat digunakan sebagai pengganti toilet air pada umumnya.

Untuk mempercepat dekomposisi, biasanya dalam composting toilet ditambahkan dengan campuran serbuk gergaji, serabut kelapa, atau lumur tertentu untuk membantu proses aerob, menyerap air, dan mengurangi bau.

4. Teknologi Pemurnian Air

Teknologi Pemurnian Air Secara Sederhana
Teknologi Pemurnian Air Secara Sederhana Image via imgix3.ruangguru.com

Pemurnian air merupakan suatu proses penghilangan zat-zat kimia, kontaminan biologi, partikel-partikel padat, dan gas-gas dari air yang terkontaminasi atau kotor.  Tujuan pemurnian air yaitu untuk menghasilkan air yang dapat digunakan untuk keperluan tertentu.