Socrates adalah seorang filsuf Yunani kuno yang hidup pada abad ke-5 SM. Meskipun ia tidak menulis catatan-catatan langsung tentang pemikirannya, informasi tentang gagasan-gagasannya banyak ditemukan dalam tulisan-tulisan muridnya, terutama Plato.
Filosofi utama Socrates dapat diidentifikasi dengan beberapa konsep kunci:
1. Metode Maieutik (Maieutics)
Socrates menggunakan metode dialog dan tanya jawab untuk membimbing orang lain mencapai pemahaman yang lebih dalam. Ia tidak memberikan jawaban langsung, tetapi membantu orang lain mengembangkan pemikiran mereka sendiri melalui pertanyaan-pertanyaan.
2. Keutamaan Pengetahuan
Socrates meyakini bahwa pengetahuan adalah kunci untuk kebaikan. Menurutnya, seseorang yang benar-benar tahu apa yang baik akan bertindak sesuai dengan kebaikan tersebut.
3. Keutamaan Diri
Socrates percaya bahwa keutamaan pribadi adalah hal yang paling berharga. Ia berpendapat bahwa lebih baik menderita ketidakadilan daripada melakukan ketidakadilan, dan bahwa memelihara kebaikan internal dan moral adalah hal yang paling penting dalam hidup.
4. Agama dan Takdir
Socrates memiliki pandangan yang unik terhadap agama. Meskipun ia dihukum mati oleh otoritas Athena atas dugaan impiannya terhadap para dewa kota, ia juga berbicara tentang “daimonion” atau suara kecil dalam dirinya yang memberinya petunjuk moral. Socrates tidak sepenuhnya mengikuti keyakinan tradisional Yunani dalam hal keagamaan.
Penting untuk diingat bahwa pemikiran Socrates banyak diwariskan oleh muridnya, terutama Plato, dan oleh karena itu, kita melihat interpretasi filosofisnya melalui lensa karya-karya mereka.a