Bilangan Oksidasi (Biloks) Unsur dalam Senyawa atau Ion

Bilangan oksidasi (biloks) adalah bilangan yang menyatakan jumlah elektron suatu unsur yang terlibat dalam pembentukan ikatan. Kamu tau gak? Ternyata penetuan bilangan oksidasi setiap unsur merupakan kesepakatan pada ahli untuk mempermudah mempelajari konsep-konsep redoks. Lah terus, cara untuk menentukan bilangan oksidasi suatu unsur jika unsur tersebut dalam keadaan bebas atau terikat dalam senyawa?

Cara Menentukan Bilangan Oksidasi (Biloks)

Begini cara menentukan bilangan oksidasi (biloks), mari kita perhatikan sistem periodik unsur.

Periodic Table High Resolution
Periodic Table High Resolution Image via wallpapersafari.com

Ingat baik-baik yah…! Unsur-unsur logam dalam sistem periodik unsur mempunyai bilangan oksidasi positif, sedangkan unsur-unsur nonlogam mempunyai bilangan oksidasi negatif. Untuk menentukan bilangan oksidasi kita dapat menggunakan rumus Lewis. Perhatikan contoh reaksi redoks berikut ini.

2Na + 2Cl → 2Na+ + 2Cl

Lihat dalam sistem periodik unsur, unsur Na memiliki nomor atom 11, dengan konfigurasi elektron 2, 8, 1. Dari konfigurasi elektron tersebut sudah bisa dipastikan bahwa Na memiliki 1 elektron pada kulit terluarnya. Hal tersebut menyebabkan Na menjadi bermuatan +1 atau Na+. Jadi, bilangan oksidasi Na adalah +1.

Pelajari Juga:  25 Gambar Tabel Periodik Modern HD

Sedangkan, unsur Cl memiliki nomor atom 17, dengan konfigurasi elektron 2, 8, 1. Dari konfigurasi elektron tersebut sudah bisa dipastikan bahwa Cl memiliki 7 eletron pada kulit terluarnya. Hal tersebut menyababkan Cl menjadi bermuatan -1 atau Cl. Jadi bilangan oksidasi Cl adalah -1.

Kembali ke reaksi di atas. Sebelum reaksi Na memiliki bilangan oksidasi sebesar 0. Namun, setelah berlangsungnya reaksi Na memiliki bilangan oksidasi sebesar +1. Jadi, unsur Na mengalami kenaikan bilangan oksidasi dari 0 menjadi +1. Sehingga Na berperan sebagai reduktor karena mengalami kenaikan bilangan oksidasi.

Sedangkan unsur Cl sebelum reaksi memiliki bilangan oksidasi sebesar 0. Namun, setelah berlangsungnya reaksi Cl memiliki bilangan oksidasi sebesar -1. Jadi, unsur Cl mengalamani penurunan bilangan oksidasi dari 0 menjadi -1.  Sehingga Cl berperan sebagai oksidator karena mengalami penurunan bilangan oksidasi.

Aturan Bilangan Oksidasi

  1. Bilangan oksidasi unsur bebas adalah 0. Contoh: Na, Fe, H2, N2, P4, dan S8.
  2. Bilangan oksidasi H dalam senyawa umumnya +1, kecuali dalam senyawa hidrida logam (senyawa yang terdiri dari hidrogen dan logam). Contoh: NaH, MgH2, AlH3.
  3. Bilangan oksidasi O dalam senyawa umumnya -2, kecuali dalam: F2O biloks O = +2; H2O2 biloks O = -1; KO2 biloks O = -½
  4. Bilangan ion tunggal sama dengan muatannya. Contoh: Fe2+ biloks Fe = +2; Al33+ biloks Al = +3
  5. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam ion poliatom sama dengan muatannya.

Tinggalkan Balasan