Dasar Teori pH Meter yang Harus Kamu Pelajari sebelum Praktikum Penentuan pH Larutan dengan pH Meter

Dasar teori pH meter. pH meter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur derajat keasaman (pH) suatu larutan. Kamu bisa menentukan pH larutan dengan cara mencelupkan elektroda ke dalam larutan dan membaca nilai pH pada display pH meter yang terhubung ke elektroda. Namun, agar nilainya akurat, Kamu perlu menggunakan dua standar buffer untuk mengkalibrasi pembacaan pH meter (kalibrasi 2 titik):

  1. pindahkan pH meter dari keadaan “standby” ke “pH”
  2. bilas elektroda dan letakkan di pH 7 buffer standar dan sesuaikan tombol “standardize” sampai layar dibaca 7,00
  3. bilas elektroda dan letakkan ke dalam buffer standar pH 4 (jika larutanmu bersifat asam) atau masukkan ke dalam buffer standar pH 9 (jika larutamu bersifat basa)
  4. atur tombol “slope” pada pH meter sampai display menunjukkan 4.00 atau
    9.00
  5. bilas elektroda dan letakkan ke dalam larutan.

Bola kaca di bagian bawah elektroda adalah membran kaca tipis yang melepaskan ion ke dalam larutan di dalam bohlam saat proton menempel ke bagian luar membran kaca. Membran ini harus benar-benar terendam dalam larutan dan tidak boleh bersentuhan dengan dinding wadah larutan.

Pelajari Juga:  10 Contoh Soal Reaksi Senyawa Hidrokarbon

Serat kecil atau “patch” keramik di atas bola kaca adalah persimpangan cairan yang memungkinkan kontak antara larutan dan elektroda sumber. Karena itu patch ini juga harus terendam dalam larutan selama pengukuran.

Kamu akan lebih memahami tentang dasar teori pH meter ini apabila kamu telah mempraktekkan menggunakan pH meter untuk mengukur pH larutan yang kamu uji di laboratorium kimia.

Tinggalkan Balasan