Hubungan Konfigurasi Elektron dan Diagram Orbital

Pada mekanika kuantum, setiap atom memiliki elektron-elektron yang tersebar dalam orbital-orbital yang dilambangkan dengan s, p, d, f atau lebih mudahnya dikatakan sebagai konfigurasi elektron. Pengisian elektron pada orbital mengikuti aturan Hund, prinsip Aufbau, dan larangan Pauli.

Aturan Hund

Berdasarkan aturan Hund, susunan elektron paling stabil dalam subkulit adalah susunan dengan jumlah spin paralel paling banyak. Karena energi tolakan yang digunakan elektron akan minimum jika jarak antar elektron berjauhan.

Contoh Aturan Hund


Prinsip Aufbau

Prinsip Aufbau mengatakan bahwa bila proton ditambahkan satu per satu ke dalam inti atom untuk membentuk unsur, elektron juga ditambahkan ke orbital-orbitalnya dengan cara yang serupa. Dengan menggunakan prinsip ini kita dapat menentukan konfigurasi elektron pada keadaan dasar untuk semua unsur berdasarkan nomor atom dan posisinya dalam tabel periodik unsur. Untuk memudahkan dalam pengisian elektron ke dalam orbital, Aufbau memberikan tahapan pengisian elektron dengan menggunakan jembatan ingatan sebagai berikut.

Pelajari Juga:  Bentuk Molekul Berdasarkan Teori Domain Elektron (Teori VSEPR)

Prinsip Aufbau

Urutan pengisian elektron dinyatakan dengan anak panah. Sehingga pengisian elektron dimulai dari 1s, 2s, 2p, 3s, 3p, 4s, 3d, 4p, 5s, dan seterusnya.

Larangan Pauli

Larangan Pauli berbunyi bahwa tidak ada dua elektron dalam unsur yang sama memiliki keempat bilangan kuantum yang sama. Dengan kata lain, setiap orbital maksimal hanya dapat terisi oleh 2 elektron dengan arah spin berlawanan. Itu artinya, tiap subkulit memiliki jumlah elektron yang sama dengan dua kali jumlah orbitalnya.

Orbital s maksimal memiliki 2 elektron,

Orbital p maksimal memiliki 6 elektron,

Orbital d maksimal memiliki 10 elekton,

Orbital f maksimal memiliki 14 elektron

Contoh:

Larangan Pauli

N memiliki 5 elektron valensi, sehingga 2 elektron masuk kedalam orbital 1s, 2 elektron masuk ke dalam orbital 2s dan 1 elektron lain masuk kedalam orbital 2p, bukan masuk ke dalam orbital 1s ataupun 2s. Begitu juga dengan O, karena orbital 1s dan 2s masing-masing telah terisi 2 elektron. Maka 4 elektron yang lain masuk ke dalam orbital 2p.

Untuk lebih memahaminya lagi, sobat bisa mempelajarinya di artikel menentukan letak unsur dalam tabel periodik.

Tinggalkan Balasan