Sebagian besar tumbuhan menghabiskan seluruh hidupnya dengan menetap di satu tempat saja. Mereka tertancap pada tempat tumbuh oleh akar-akarnya. Namun demikian, tumbuhan mempunyai zat kimia tertentu yang peka terhadap rangsang dan menanggapi rangsang. Gerak pada tumbuhan hanya dilakukan oleh bagian tertentu misalnya bagian ujung tunas, ujung akar, atau bagian lembar daun tertentu kecuali tumbuhan bersel satu.
Berdasarkan arah rangsangannya, gerak pada tumbuhan dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: gerak higroskopis, gerak etionom, dan gerak endonom (autonom).
A. Gerak Higroskopis
Gerak higroskopis adalah gerak bagian tumbuhan yang terjadi karena adanya perubahan kadar air pada tumbuhan secara terus menerus. Jika lingkungan dalam keadaan kering, sel-sel yang lebih cepat melepaskan air akan berkerut, sementara sel-sel yang lainnya relatif tetap. Akibatnya, akan terjadi tarik menarik antara bagian yang kekurangan air dan bagian yang normal. Kekuatan tarik menarik ini akan menentukan arah gerak tumbuhan.
Contoh gerak higroskopis yaitu:
- Pecahnya kulit buah polong-polongan (lamtaro, kembang merak, kacang buncis, kacang kedelai). Hal ini disebabkan karena berkurangnya air pada kulit buah. Akibatnya kulit buah menjadi kering, retak dan akhirnya pecah sehingga bijinya terpental ke luar.
- Gerak membukanya kotak spora pada tumbuhan paku dan lumut.
- Gerak membukanya biji tumbuhan pinus