Dalam kehidupan sehari-hari ternyata banyak sekali reaksi redoks yang dapat kita temukan. Misalnya saja, ketika bahan makanan masuk ke dalam tubuh kita, lalu bereaksi dengan oksigen yang kita hirup sehingga menghasilkan energi yang digunakan tubuhkan untuk berbagai macam hal. Taukah kamu apa saja macam-macam reaksi redoks? macam-macam reaksi redoks itu dibagi menjadi 5 macam, yaitu:
1. Reaksi Penggabungan
Reaksi penggabungan unsur untuk membentuk senyawa kimia. Dalam hal ini, oksidasi dan reduksi terjadi bersamaan. Contoh reaksi penggabungan:
2H2 + O2 → 2H2O
Dalam persamaan di atas, H2 dan O2 adalah bentuk molekul dari unsur masing-masing dan oleh karena itu bilangan oksidasi mereka adalah 0. Produknya: bilangan oksidasi untuk oksigen adalah -2 dan untuk hidrogen adalah +1.
2. Reaksi Penguraian
Reaksi penguraian adalah kebalikan dari reaksi penggabungan, yang berarti menguraian senyawa kimia menjadi unsur-unsur penyusunnya. Contoh reaksi penguraian:
2H2O → 2H2 + O2
Dalam persamaan di atas, air “diuraikan” menjadi hidrogen dan oksigen, keduanya netral. Sama halnya dengan contoh sebelumnya, H2O memiliki bilangan oksidasi total 0, dengan masing-masing H memiliki satu bilangan oksidasi +1 dan bilangan oksidasi O = -2; Dengan demikian, reaksi penguraian tersebut mengoksidasi oksigen dari -2 menjadi 0 dan mereduksi hidrogen dari +1 menjadi 0.
3. Reaksi Perpindahan
Reaksi perpindahan, juga dikenal sebagai reaksi penggantian, yang melibatkan senyawa dan “penggantian” unsur. Reaksi perpindahan dibagi menjadi dua yaitu reaksi perpindahan tunggal dan reaksi perpindahan ganda.
Reaksi perpindahan tunggal yaitu menggantikan unsur dalam reaktan dengan unsur lain dalam produk. Contoh reaksi perpindahan tunggal:
Cl2 + 2NaBr → 2NaCl + Br2
Dalam persamaan tersebut, Cl mengalami reduksi dan menggantikan Br, sedangkan Br mengalami oksidasi.
Reaksi perpindahan ganda tidak jauh berbeda dengan reaksi penggantian tunggal, namun melibatkan “perpindahan” dua unsur dalam reaktan dengan dua produk. Contoh reaksi perpindahan ganda:
Fe2O3 + 6HCl → 2FeCl3 + 3H2O
Dalam persamaan tersebut, Fe dan O mengalami reduksi sedangkan H dan Cl mengalami oksidasi.
4. Reaksi Pembakaran
Reaksi pembakaran adalah reaksi yang selalu melibatkan oksigen dan bahan bakar organik. Perhatikan reaksi pembakaran gas metana berikut:
Reaksinya:
CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O
Dari reaksi tersebut, dapat kita lihat produk dari pembakaran gas metana menghasilkan karbon dioksida dan air.
5. Reaksi Disproporsonasi
Dalam beberapa reaksi redoks, suatu zat bisa teroksidasi dan tereduksi. Hal seperti itu dikenal sebagai reaksi disproporsionasi. Salah satu contoh dalam kehidupan nyata dari reaksi disproporsionasi adalah reaksi hidrogen peroksida. Pada awalnya, mungkin akan terlihat seperti reaksi dekomposisi sederhana, karena hidrogen peroksida terurai menghasilkan oksigen dan air:
2H2O2(aq) → 2H2O(l) + O2(g)
Kunci reaksi ini terletak pada keadaan oksidasi oksigen. Perhatikan, dalam reaksi tersebut terlihat oksigen terdapat dalam reaktan dan dan juga kedua produk. Dalam H2O2, oksigen memiliki bilangan oksidasi -1. Dalam H2O, bilangan oksidasinya adalah -2, dan tereduksi. Namun di O2, bilangan oksidasinya adalah 0, dan teroksidasi. Oksigen teroksidasi dan direduksi dalam reaksi tersebut, (mengalami reaksi disproporsionasi).