Materi Minyak Bumi Kelas 11 Kurikulum 2013

4. Mutu Bensin

Jenis - Jenis Bensin

Bensin merupakan campuran dari n-heptana dan isooktana. Kualitas atau mutu bensin ditentukan berdasarkan bilangan oktan. Bilangan oktan, yaitu persentase isooktana yang terkandung di dalam bensin. Hal ini terkait dengan efisiensi pembakaran yang dilakukan oleh bensin terhadap mesin kendaraan.

Komponen bensin berantai lurus menghasilkan energi yang kurang efisien, artinya banyak energi yang terbuang sebagai panas, bukan sebagai kerja mesin. Hal ini menyebabkan terjadinya ketukan pada mesin yang menyebabkan mesin menjadi cepat rusak.

Semakin tinggi bilangan oktan, semakin baik proses pembakaran di dalam mesin. Bensin premium memiliki bilangan oktan 82, pertalite memiliki bilangan oktan 90, pertamax memiliki bilangan oktan 92, pertamax plus memiliki bilangan oktan 95, pertamax turbu memiliki bilangan oktan 98, dan pertamax racing mimiliki bilangan oktan 100.

Pelajari Juga:  10 Contoh Garam Asam, Garam Basa, dan Garam Netral

Untuk meningkatkan bilangan oktan, bensin ditambakan suatu zat yang disebut TEL (Tetraetil Lead) atau tetraetil timbal (Pb(C2H5)4. Namun demikian, penggunaan TEL memberikan dampak yang tidak baik bagi kesehatan manusia karena gas buangan kendaran bermotor menghasilkan partikel – partikel timbal.

Untuk mengatasi hal tersebut, pada akhirnya penggunaan TEL digantikan dengan MTBE (Metil Tersier Butil Eter), yang memiliki fungsi sama untuk meningkatkan bilangan oktan, tetapi tidak melepaskan timbal ke udara.

5. Dampak Pembakaran Bahan Bakar dan Cara Mengatasinya

Alat - Alat Transportasi dan Bumi

Dampak pembakaran bahan bakar mengakibatkan pelepasan berbagai zat yang dapat mengakibatkan pencemaran udara. Pembakaran yang tidak sempurna pada mesin kendaraan bermotor mengasilkan gas CO2, uap air, dan gas CO.

Gas CO merupakan gas beracun yang sangat berbahaya karena menghambat pengikatan oksigen oleh darah, sehingga darah kekurangan oksigen. Akibatnya, kepala menjadi pusing. Terlalu lama berada di jalan dengan kadar CO yang sangat tinggi bisa mengakibatkan pingsan dan kematian.

Oleh sebab itu, untuk mengatasi dampak pembakaran bahan bakar dapat dilakukan dengan cara sebagi berikut:

  • Produksi bahan bakar yang ramah lingkungan, seperti tanpa adanya Pb.
  • Penggunaan EFI (Electronic Fuel Injection) pada sistem bahan bakar.
  • Penggunaan konverter katalitik pada sistem buangan kendaraan.
  • Penghijauan atau pembuatan taman kota.
  • Penggunaan bahan bakar alternatif yang dapat diperbaharui dan yang lebih ramah lingkungan, seperti tenaga surya dan sel bahan bakar (fuel cell).

6. Senyawa Hidrokarbon dalam Kehidupan Sehari – Hari

Senyawa Hidrokarbon dalam Kehidupan

Senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari – hari sebagaian besar merupakan senyawa – senyawa derivat kompleks hidrokarbon. Dalam bidang pangan, senyawa hidrokarbon kita kenal dalam bentuk senyawa – senyawa berikut:

  • Karbohidrat
  • Protein
  • Lemak
Pelajari Juga:  Dampak Pembakaran Bahan Bakar Minyak Bumi Terhadap Lingkungan dan Kesehatan Manusia

Untuk kebutuhan sandang, senyawa hidrokarbon terdapat dalam bentuk senyawa makromolekul seperti:

  • Nilon
  • Dakron
  • Rayon
  • Sutra
  • Kapas
  • Wol

Sementara itu, untuk kebutuh papan, senyawa hidrokarbon banyak digunakan dalam berbagai macam bentuk:

  • Fiber digunakan sebagai bahan baku pembuatan genteng
  • Polivinilklorida (PVC) digunakan sebagai bahan baku pembuatan pipa paralon
  • Polimer vynil digunakan sebagai bahan baku pembuatan kursi, stop kontak, dan desain interior mobil
  • Nilon digunakan sebagai bahan baku pembuatan sikat gigi
  • Poliisoprena digunakan sebagai bahan baku pembuatan ban mobil
  • Melamin dan teflon digunakan sebagai bahan baku pembuatan peralatan dapur

Tinggalkan Balasan