Proses Pencernaan Makanan dari Awal Sampai Akhir

Proses pencernaan makanan dari awal sampai akhir diproses dalam tubuh melalui empat tahap yaitu: ingesti (pemasukan makanan), digesti (pencernaan makanan), absorpsi (penyerapan makanan), dan defekasi (pengeluaran makanan).

1. Ingesti (Pemasukan makanan)

Ingesti merupakan proses masuknya makanan dan cairan dari lingkungan dalam tubuh melalui proses menelan baik melalui koordinasi gerakanan mengunyah.

Tahap pertama pada proses ingesti adalah koordinasi otot lengan dan tangan membawa makanan ke mulut terjadi proses mengunyah, yaitu proses penyederhanaan ukuran makanan yang melibatkan gigi, mulut, gusi dan lidah. Proses mengunyah dilakukan secara sadar dan diatur oleh sistem saraf pusat.

 2. Digesti (Pencernaan Makanan)

Proses pencernaan makanan diawali dari mulut. Di dalam mulut terjadi proses pencernaan makanan secara mekanis dan kimiawi. Pencernaan mekanis dilakukan oleh gigi dan pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim amilase yang berfungsi mecah molekul amilum menjadi molekul maltosa. Di mulut terdapat air liur (saliva) yang mengandung mukosa atau lendir, senyawa yang berfungsi sebagai anti bakteri, dan enzim amilase.

Pelajari Juga:  Rangkuman Materi Cahaya dan Alat Optik SMP Kelas 8 Kurikulum 2013

Setelah melalui rongga mulut, makanan yang berbentuk bolus akan masuk ke dalam tekak (faring). Setelah melalui faring, bolus menuju ke esofagus (kerongkongan). Otot kerongkongan berkontraksi sehingga menimbulkan gerakan peristaltik yang mendorong bolus ke dalam lambung.

Di dalam lambung terjadi pencernaan mekanis dan kimiawi. Pencernaan secara mekanis di lambung terjadi karena otot lambung berkontraksi mengaduk-aduk bolus. Pencernaan secara kimiawi di lambung terjadi karena bolus tercampur dengan getah lambung. Getak lambung mengandung asam klorida (HCl), enzim pepsin, dan enzim renin.

  1. Asam lambung (HCl) berfungsi untuk menjadikan ruangan bersifat asam dan membuh kuman yang masuk ke dalam lambung.
  2. Enzim pepsin berfungsi untuk memecah protein menjadi pepton.
  3. Enzim renin berfungsi untuk mengendapkan protein kasein yang terdapat dalam susu.

Setelah melalui proses pencernaan selama 2-4 jam di dalam lambung, bolus menjadi bahan kekungingan yang disebut kimus (bubur usus). Kimus akan masuk sedikit demi sedikit ke dalam usus halus. Pengaturan ini dibantu oleh adanya sfingter, yaitu otot-otot yang tersusun melingkar antara lambung dan usus halus.

Pelajari Juga:  7 Soal Essay dan Jawaban Sistem Pernapasan pada Manusia Kelas 8

Dalam usus halus hanya terjadi proses pencernaan secaraan kimiawi. Pada doudenum (usus 12 jari) terdapat saluran yang terhubung dengan kantung empede dan pankreas. Getah pankreas mengandung enzim lipase, amilase, dan tripsin.

  1. Enzim lipase berfungsi mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol
  2. Enzim amilase berfungsi mencerna amilum menjadi maltosa
  3. Enzim tripsin berfungsi mencerna protein menjadi polipeptida.
  4. Getah empedu yang dihasilkan hati akan mengemulsi lemak yakni membuat lemak agar larut dalam air.

Pencernaan makanan dilanjukan di jejunum (usus tengah). Pada jejunum terjadi pencernaan terakhir sebelum zat-zat makanan diserap. Zat-zat makanan setelah melalui jejunum menjadi bentuk yang siap diserap.

3. Absorpsi (Penyerapan Makanan)

Penyerapan zat-zat makanan terjadi di ileum (usus penyerapan). Glukosa, vitamin yang larut dalam air, asam amino, dan mineral setelah diserap oleh vili usus halus akan dibawa oleh darah menuju hati dan diedarkan ke seluruh tubuh.

Glukosa dalam hati selanjutnya disimpan dalam bentuk glikogen. Asam lemak, gliserol dan vitamin yang larut dalam lemak setelah diserap oleh vili usus halus akan dibawa oleh pembuluh getah bening menuju hati, kemudian disimpan dalam jaringan lemak.

Pelajari Juga:  Rangkuman Materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Kelas 8

4. Defekasi (Pengeluaran Zat Sisa Makanan)

Zat-zat sisa yang tidak diserap oleh usus halus akan sampai pada usus besar. Zat-zat sisa berada dalam usus besar kurang lebih 1-4 hari. Zat sisa tersebut terdiri atas sejumlah besar air dan bahan makanan yang tidak dapat tercerna.

Bila kadar air pada sisa makanan terlalu banyak, maka dinding usus besar akan menyerap kelebihan air tersebut. Sebaliknya bila sisa makanan kekurangan air, maka dinding usus besar akan mengeluarkan air dan mengirimnya ke sisa makanan.

Sisa makanan selanjutnya akan dibusukkan oleh bakteri Escherichia coli. Bakteri Escherichia coli juga mampu membentuk vitamin K dan B12. Selanjnya, sisa makanan yang telah dibusukkan oleh bakteri Escherichia coli dan tidak diperlukan oleh tubuh beserta gas-gas ang berbau disebut tinja (fases) akan ditampung di rektum dan dikeluarkan melalui anus.