Rangkuman Sistem Reproduksi pada Tumbuhan dan Hewan Kelas 9

Reproduksi pada tumbuhan dan hewan dapat dilakukan secara seksual dan aseksual. Reproduksi seksual adalah sistem reproduksi yang melalui proses fertilisasi, yaitu proses peleburan inti sel kelamin jantan (sel sperma) dan inti sel kelamin betina (sel telur). Sedangkan reproduksi aseksual adalah sistem reproduksi yang tidak melalui proses fertilisasi. Reproduksi aseksual dapat berlangsung secara alami dan buatan.

1. Sistem Reproduksi Tumbuhan Angiospermae

Organ Reproduksi Seksual Tumbuhan Angiospermae
Organ Reproduksi Seksual Tumbuhan Angiospermae

Reproduksi seksual pada tumbuhan angiospermae, dilakukan melalui proses penyerbukan yang dilanjutkan dengan pembuahan inti sel telur oleh inti sel sperma untuk menghasilkan biji. Biji dapat tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan baru.

Reproduksi aseksual pada tumbuhan Angiospermae dapat dilakukan secara alami dan buatan. Reproduksi aseksual secara alami dapat dilakukan dengan cara rhizoma, stolon, umbi lapis, umbi batang, dan kuncup adventif daun. Sedangkan reproduksi aseksual secara buatan dapat dilakukan dengan cara cangkok, merunduk, menyambung, menempel, dan setek.

2. Sistem Reproduksi Tumbuhan Gymnospermae

Organ Reproduksi Seksual Tumbuhan Gymnospermae
Organ Reproduksi Seksual Tumbuhan Gymnospermae

Reproduksi pada tumbuhan Gymnospermae secara seksual melalui penyerbukan dan pembuhan yang terjadi pada strobilus. Reproduksi aseksual pada tumbuhan Gymnospermae terjadi melalui tunas akar pada tumbuhan pinus dan bulbil pada tanaman pakis haji.

3. Sistem Reproduksi Tumbuhan Paku (Pteridhophyta)

Tumbuhan Paku
Tumbuhan Paku

Dalam siklus hidup tumbuhan paku, tumbuhan paku mengalami dua tahapan yaitu tahap gametofit dan tahap sporofit. Reproduksi seksual tumbuhan paku terjadi pada tahap gametofit dengan dihasilkannya sel kelamin jantan dan betina yang kemudian akan mengalami proses fertilisasi. Setelah mengalami proses fertilisasi, maka akan terbentuk zigot yang nantinya akan tumbuh menjadi tumbuhan paku yang dapat menghasilkan spora, tahap ini dinamakan dengan tahap sporofit.

Pelajari Juga:  7 Organ Reproduksi Wanita beserta Fungsinya

4. Sistem Reproduksi Tumbuhan Lumut (Bryophyta)

Tumbuhan Lumut
Tumbuhan Lumut

Tumbuhan lumut mengalami reproduksi secara seksual dan reproduksi secara aseksual dalam satu kali siklus hidupnya. Reproduksi seksual tumbuhan lumut menghasilkan gamet jantan dan gamet betina pada tahap gametofit. Pada tahap sporofit tumbuhan lumut menghasilkan spora. Sedangkan reproduksi aseksual tumbuhan lumut dapat melalui kuncup atau gemmae.

5. Teknologi Reproduksi pada Tumbuhan

Hidroponik
Hidroponik

Teknologi reproduksi pada tumbuhan meliputi hidroponik, vertikultur, dan kultur jaringan tumbuhan.

  • Hidroponik merupakan cara penanam tumbuhan dengan menggunakan larutan nutrisi dan mineral dalam air dan tanpa menggunakan tanah.
  • Vertikultur adalah teknik budidaya tanaman dengan cara membuat instalasi secara bertingkat dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah tanaman.
  • Kultur jaringan tumbuhan adalah suatu metode perbanyakan tumbuhan dengan cara mengambil suatu bagian dari tanaman, seperti sel, jaringan, atau organ.

6. Sistem Reproduksi Hewan

Hewan Vivipar
Hewan Vivipar

Beberapa hewan dapat melakukan reproduksi aseksual seperti halnya tumbuhan, yaitu dengan menggunakan bagian tubuhnya. Reproduksi hewan secara aseksual dapat berlangsung dengan cara membentuk tunas, fragmentasi, dan partenogenesis.

  • Membentuk tunas contohnya Hydra sp., Porifera, dan Coelenterata.
  • Fragmentasi contohnya cacing Planaria.
  • Partenogenesis contohnya lebah, tawon, semut, dan kutu.
Pelajari Juga:  Rangkuman Struktur dan Fungsi Sistem Reproduksi pada Manusia

Reproduksi seksual pada hewan terjadi melalui proses perkawinan antara hewan jantan dan hewan betina. Kemudian akan terjadi proses fertilisasi yang menghasilkan zigot. Selanjutnya, zigot akan berkembang menjadi embrio dan pada tahap selanjutnya embrio akan tumbuh dan berkembang menjadi individu baru.

Fertilisasi pada hewan dapat berlangsung secara internal dan eksternal. Contoh hewan yang melakukan fertilisasi internal anatara lain yaitu: sapi, ayam, kura-kura, tikus, dan kelelawar. Contoh hewan yang melakukan fertilisasi eksternal antara lain yaitu: ikan dan katak.

Berdasarkan cara perkembangan dan kelahiran embrionya hewan yang bereproduksi secara seksual dibagi menjadi tiga jenis, yaitu: hewan vivipar, hewan ovipar, dan hewan ovovivipar.

  • Hewan vivipar disebut juga hewan beranak contohnya sapi, kerbau, kelinci, kucing, anjing, babi, dan tiku.
  • Hewan ovipar disebut juga hewan bertelur contohnya semut, ayam, itik, angsa, burung, dan bebek.
  • Hewan ovovivipar disebut juga hewan bertelur dan beranak contohnya kadal dan ular boa.

Beberapa hewan dapat mengalami tahap reproduksi seksual dan tahap reproduksi aseksual dalam satu kali silus hidupnya, contohnya ubur-ubur.

Pelajari Juga:  Tahapan Perkembangbiakan Generatif pada Tumbuhan Angiospermae

7. Metamorfosis

Metamorfosis Kupu-Kupu
Metamorfosis Kupu-Kupu

Beberapa hewan dapat mengalami metamorfosis atau berubahan struktur tubuh tiap tahap pertumbuhan dan perkembangannya. Metamorfosis dapat digolongkan menjadi metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.

  • Contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna yaitu kupu-kupu, lebah, dan nyamuk.
  • Contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna yaitu belalang, kecoa, dan ngengat.

8. Teknologi Reproduksi pada Hewan

Gambar Inseminasi Buatan pada Sapi
Gambar Inseminasi Buatan pada Sapi

Teknologi reproduksi pada hewan berupa Inseminasi Buatan (Kawin Suntik) yaitu proses memasukkan cairan sperma dari hewan jantan yang unggul ke dalam saluran reproduksi hewan betina dengan bantuan manusia. Sebagai contoh, untuk menghasilkan anakan sapi dengan kualitas daging yang baik dan berjumlah banyak, diambil sel-sel sperma dari sapi brahma dari India untuk diinseminasikan pada sapi betina Indonesia.

9. Kelangsungan Hidup Hewan dan Tumbuhan

Adaptasi Paruh Burung
Adaptasi Paruh Burung

Kelangsungan hidup hewan dipengaruhi oleh 3 hal, yaitu adaptasi, seleksi alam dan reproduksi. Dengan beradaptasi, makhluk hidup yang mampu beradaptasi akan berlangsung hidupnya, yang tidak mampu beradaptasi akan punah, dalam peristiwa inilah alam akan berperan sebagai penyeleksi.

Berdasarkan bentuknya, adaptasi diklasifikasikan menjadi 3, yaitu adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku. Sedangkan reproduksi untuk melestarikan jenisnya, sehingga kelangsungan hidupnya terjaga.

Tinggalkan Balasan