Senyawa Kovalen Polar dan Nonpolar

Senyawa kovalen polar dan nonpolar. Kita tahu bahwa pada ikatan kovalen tidak dikenal adanya kutub listrik positif maupun kutub listrik negatif. Namun, pada faktanya ikatan kovalen dapat ditarik oleh medan listrik. Mengapa demikian? Ternyata, hal tersebut terjadi Karena adanya polarisasi ikatan, yaitu peristiwa yang terjadi akibat adanya perbedaan kekuatan gaya tarik terhadap pasangan elektron yang digunakan bersama. Besarnya kekuatan gaya tarik elektron suatu atom dinyatakan sebagai harga keelektronegatifan.

Atom yang mempunyai harga keelektronegatifan lebih besar akan menarik pasangan elektron lebih dekat padanya sehingga atom tersebut menjadi lebih negatif daripada atom yang memiliki gaya tarik yang lemah. Maka, semakin besar perbedaan harga keelektronegatifan antara kedua atom yang berikatan, akan semakin polar ikatannya. Sebaliknya, jika tidak memiliki perbedaan harga keelektronegatifam antar kedua atom yang berikatan, maka akan semakin nonpolar ikatannya.

Contoh senyawa kovalen polar yaitu HCl, HBr, HI, HF, H2O, dan NH3. Contoh senyawa kovalen nonpolar yaitu H2, O2, N2, Cl2, CH4, C6H6, dan BF3.

Pelajari Juga:  Macam-Macam Larutan Elektrolit Berdasarkan Kemampuannya Menghantarkan Listrik

Ciri-Ciri Senyawa Kovalen Polar dan Nonpolar

Perlu diingat baik-baik! Pada senyawa kovalen yang memiliki lebih dari dua unsur, kepolarannya ditentukan oleh beberapa hal berikut ini:

  1. Jika jumlah momen dipol = 0, senyawa kovalen tersebut merupakan senyawa kovalen nonpolar. Jika momen dipol tidak sama dengan 0, senyawa kovalen tersebut merupakan senyawa kovalen polar.
  2. Jika bentuk molekulnya simetris, senyawa kovalen tersebut merupakan senyawa kovalen nonpolar. Jika bentuk molekulnya tidak simetris, senyawa kovalen tersebut merupakan senyawa kovalen polar.
  3. Jika unsur penyusun senyawa kovalen merupakan unsur sejenis, biasanya merupakan senyawa kovalen nonpolar. Jika unsur penyusun senyawa kovalen merupakan unsur yang tidak sejenis, biasanya merupakan senyawa kovalen polar.
  4. Jika atom pusat mempunyai pasangan elektron bebas sehingga pasangan elektron berikatan akan tertarik ke salah satu atom, maka merupakan senyawa kovalen polar. Jika atom pusat tidak mempunyai pasangan elektron bebas sehingga pasangan elektron tertarik sama kuat ke seluruh atom, maka merupakan senyawa kovalen nonpolar.

Tinggalkan Balasan