Tata Nama Senyawa Organik

Senyawa organik adalah senyawa-senyawa yang tersusun atas gugus atom H, C, dan O. Tidak seperti senyawa anorganik, tata nama senyawa organik sangatlah kompleks. Karena tata nama senyawa organik melibatkan rumus kimia, struktur, dan gugus fungsinya. Berdasarkan sistem IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) tata nama senyawa organik dibagi menjadi beberapa bagian:

1. Tata Nama Senyawa Alkana Rantai Lurus

Tata nama alkana rantai lurus adalah sebagai berikut:

Tata Nama Alkana Rantai Lurus
Tata Nama Alkana Rantai Lurus via http://4.bp.blogspot.com/

Berdasarkan tabel tersebut dapat kita lihat bahwa semua senyawa berakhiran dengan -ana, yang menyatakan suatu hidrokarbon jenuh. Nama alkana 1 – 4 diturunkan dari nama trivial tradisional dan nama alkana yang lebih tinggi diturunkan dari angka Yunani. Misalnya “penta” berarti (lima), “heksa” berarti (enam), dan seterusnya.

Pelajari Juga:  15 Contoh Soal Pilihan Ganda Senyawa Hidrokarbon dan Pembahasannya

2. Tata Nama Senyawa Sikloalkana 

Tata nama sikloalkana diberikan menurut banyaknya atom karbon dalam cincin, dengan penambahan awalan siklo-. Contoh tata nama sikloalkana

Tata Nama Sikloalkana
Tata Nama Sikloalkana via http://www.matadunia.id/

3. Tata Nama Senyawa Rantai Samping

Bila gugus alkil diletakkan pada suatu alkana rantai lurus, maka alkana tersebut disebut sebagai rantai induk. Sedangkan rantai cabang adalah suatu gugus alkil sebagai cabang dari suatu rantai induk. Tata nama rantai samping dinamai berdasarkan nama induknya, dengan mengubah akhiran -ana menjadi -il. Contohnya:

Gugus Alkil Alkana
Gugus Alkil Alkana via http://3.bp.blogspot.com/

4. Tata Nama Senyawa Rantai Bercabang Ganda

Jika dua cabang atau lebih terikat pada suatu rantai induk, maka kita perlu menambahkan lebih banyak awalan-awalan pada nama induk. Awala-awalan tersebut diurutkan secara alfabet, untuk mengurutkan nama-nama harus di-inggriskan terlebih dahulu, masing-masing dengan nomor yang menyatakan posisi letaknya. Contohnya: 4-etil-3-metilheptana dan 3-etil-3-metilheksana.

4-etil-3-metilheptana3-etil-3-metil-heksana

Jika terdapat dua substituen atau lebih pada rantai induk itu sama, maka gugus-gugus itu digabung dalam nama itu. Misalnya, “2 gugus metil” jika digabung menjadi “dimetil”, “3 gugus metil” jika digabung menjadi “trimetil”, dan seterusnya. Perhatikan contoh tata nama rantai bercabang ganda berikut:

Pelajari Juga:  125 Contoh Senyawa Kovalen dalam Kehidupan Sehari-hari

3,3-dimetilpentana1,3,5-trietilsikloheksana

5. Tata Nama Senyawa Rantai Substituen Awalan Lain

Tata nama rantai substituen awalan lain sama dengan tata nama untuk gugus alkil, kecuali jika rantai induknya adalah rantai lurus terpanjang yang mengandung gugus fungsional. Posisi gugus fungsional ditandai dengan menggunakan nomor dan gugus identik ditandai dengan di- adau tri-. Contohnya:

1-bromo-3-nitropentana

2,2,3,3-tetraklorobutana

6. Tata Nama Senyawa Alkena dan Alkuna

Senyawa alkena adalah senyawa yang mengandung ikatan rangkap dua. Tata nama senyawa alkena dinamai berdasarkan nama induknya, dengan mengubah akhiran -ana menjadi -ena. Jika induk itu mengandung empat karbon atau lebih, harus digunakan nomor awalan untuk menunjukkan posisi ikatan rangkap dua. Penomoran dimulai dari sisi yang paling dekat dengan ikatan rangkap. Contoh tata nama senyawa alkena:

Etena1-butena 2-butena4-metil-2-pentenaSenyawa alkuna adalah senyawa yang mengandung ikatan rangkap tiga. Tata nama senyawa alkuna dinamai berdasarkan nama induknya, dengan mengubah akhiran -ana menjadi -una. Jika induk itu mengandung empat karbon atau lebih, harus digunakan nomor awalan untuk menunjukkan posisi ikatan rangkap tiga. Penomoran dimulai dari sisi yang paling dekat dengan ikatan rangkap. Contoh tata nama senyawa alkuna:

Pelajari Juga:  4 Hukum Dasar Kimia (Hukum Kekekalan Massa, Hukum Perbandingan Tetap, Hukum Perbandingan Berganda, dan Hukum Perbandingan Volume)

5-metil-2-heksuna

Heptuna

Tinggalkan Balasan