Hukum Archimedes banyak diaplikasikan dalam kehidupan sehari – hari, misalnya pada hidrometer, kapal laut, kapal selam, balon udara, dan galangan kapal.
1. Hidrometer
Hidrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur massa jenis zat cair. Prinsip kerja hidrometer yaitu “volume fluida yang dipindahkan oleh hidrometer sama dengan luas tangkai hidrometer dikalikan dengan tinggi yang tercelup”. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:
Keterangan:
m = massa hidrometer (kg)
A = luas tangkai (m2)
h = tinggi hidrometer yang tercelup dalam zat cair (m)
ρ = massa jenis zat cair (kg/m3)
2. Kapal Laut
Agar dapat tetap mengapung, kapal laut dibuat berongga. Dengan demikian, volume air yang dipindahkan oleh kapal sangat banyak dan hal ini menyebabkan gaya ke atas yang dialami oleh kapal sangat besar, sehingga kapal tidak tenggelam.
3. Kapal Selam
Kapal selam didesain dengan memiliki tangki pemberat di dalam lambungnya yang berfungsi mengatur kapal selam agar dapat terapung, melayang, atau tenggelam. Ketika tangki diisi penuh dengan air, maka berat keseluruhan kapal selam tidak dapat diimbangi oleh gaya ke atas yang dialami oleh kapal selam, sehingga kapal selam tenggelam. Tetapi jika sebagian air dalam tangki kapal selam dikeluarkan, maka kapal selam akan mengalami gaya ke atas yang lebih besar, sehingga kapal selam dapat melayang dalam air. Namun, ketika tangki dikosongkan maka gaya ke atas yang dialami kapal selam semakin besar, sehingga kapal selam dapat mengapung.
4. Balon Udara
Menurut prinsip Hukum Archimedes, sebuah benda yang dikelilingi udara akan mengalami gaya angkat yang besarnya sama dengan volume udara yang dipindahkan oleh benda tersebut. Udara panas dalam balon memberikan gaya angkat karena udara panas di dalam balon lebih ringan daripada udara di luar balon.
5. Galangan Kapal
Galangan kapal adalah sebuah alat yang didesain untuk mengangkat kapal – kapal dari laut ke darat. Galangan kapal dibuat sedemikian rupa sehingga terdapat rongga di dalamnya. Ketika galangan kapal di masukkan ke dalam air laut, maka air laut akan memasuki galangan kapal yang mengakibatkan galangan kapal tenggelam.
Ketika kapal akan diangkat menggunakan galangan kapal, maka kapal laut ditempatkan pada penopang dalam galangan kapal dan air laut dikelurkan secara perlahan, sehingga galangan kapal akan terangkat ke atas dan kapal pada penopang galangan tersebut juga terangkat ke atas.