Indonesia sebagai negara tropis yang memiliki ribuan pulau kecil dan memiliki penduduk sekitar 267 juta jiwa, menyebabkan dampak pemanasan global di Indonesia menjadi sangat terasa. Dampak-dampak pemanasan global tersebut adalah kenaikan suhu bumi yang memicu naiknya permukaan air laut yang dapat menenggelamkan pulau-pulau di Indonesia. Selain itu, cuaca ekstrem akan meningkatkan intensitas badai, kekeringan, tanah longsor, serta kebakaran hutan. Secara terperinci dampak pemanasan global di Indonesia adalah sebagai berikut.
1. Perubahan Iklim
Dampak yang sangat jelas dari pemanasan global adalah berubahnya iklim, seperti hujan deras yang masih sering turun pada musim kemarau. Menurut perkiraan, dalam 30 tahun terakhir ini, pergantian musim kemarau ke musim hujan terus bergeser. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa wilayah. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung meningkat.
Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan. Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan.
Beberapa daerah akan terkena badai yang lebih sering. Daerah lain akan mengalami penguapan air yang sangat cepat akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya.
Namun, berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca menjadi lebih ekstrem dan sulit diprediksi. Bahkan dalam 3 tahun terakhir sangat sulit untuk memprediksi cuaca.
2. Tingginya Permukaan Air Laut
Berdasarkan pengamatan pada tanggal 28 Mei 2008 oleh Adam LeWinter dan Jeff Orlowski lebih dari 3 mil Glacier di Western Greenland dengan ketinggian es sekitar 3.000 kaki, 300-400 kaki di atas air dan sisanya di bawah air pecah dan kemudian meleleh. Hal tersebut jelas meningkkatkan kenaikan permukaan air laut.
Kenaikan air laut secara umum akan mengakibatkan berbagai macam dampak negatif yang sangat besar seperti meningkatnya frekuensi dan intensitas banjir, perubahan arus laut, meluasnya kerusakan hutan bakau, meluasnya intrusi air laut, ancaman terhadap sosial-ekonomi masyarakat pesisir, serta berkurangnya luas daratan atau hilangnya pulau-pulau kecil.
3. Gagal Panen
Seperti yang kita ketahui bahwa para petani memakai cuaca sebagai patokan penanaman mereka, jadi jika salah satu prediksi cuaca para petani bisa tidak panen atau hasil panennya tidak bagus hal tersebut dapat menyebabkan kerugian besar dan bahkan menyebabkan kurangnya pasokan pangan yang berdampak pada kelaparan.
4. Punahnya Beberapa Spesies Makhluk Hidup
Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sangat sulit menghindar dari efek pemanasan global karena sebagian besar lahan telah dikuasai oleh manusia. Secara natural, hewan-hewan akan mengalami migrasi ketika tempat tinggal mereka terancam. Akan tetapi karena pembangunan manusia yang begitu cepat, spesies-spesies yang bermigrasi akan terhalang oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian yang mungkin akan mati di tengah perjalanan.
Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat migrasi ke tempat yang lebih aman mungkin juga akan musnah. Sedangkan tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitatnya menjadi terlalu hangat atau bahkan terlalu dingin.
5. Meningkatnya Intensitas Penyakit Baru, Penyakit Menular dan Penyakit Mematikan
Perubahan temperatur, kelembaban udara, dan curah hujan yang ekstrem mengakibatkan nyamuk lebih sering bertelur sehingga vektor yang tertularkan penyakit pun bertambah. Beberapa penyakit yang dapat menyebar melalui nyak yaitu malaria, demam berdarah, demam kuning, dan cikungunya.
Selain itu, intensitas banjir yang semakin tinggi juga mengakibatkan berbagai macam penyakit saluran pencernaan serta penyakit kulit. Begitu juga dengan kondisi udara yang sulit diprediksi dapat mengakibatkan peningkatan penyakit saluran pernapasan.