Abu al-Qasim al-Zahrawi, yang dikenal di Barat sebagai Albucasis, adalah seorang ahli bedah dan dokter Muslim yang hidup pada abad ke-10 Masehi. Meskipun ia tidak hidup pada masa Bani Umayyah (661-750 M), melainkan pada masa Bani Abbasiyah, peranannya dalam perkembangan ilmu kedokteran dan bedah sangat signifikan. Berikut adalah beberapa kontribusi dan peran Abu al-Qasim al-Zahrawi:
1. Kitab al-Tasrif
Al-Zahrawi dikenal karena karyanya yang paling terkenal, “Al-Tasrif li-man ajiza ‘an al-ta’lif” atau “Kitab al-Tasrif”. Ini adalah ensiklopedia medis yang mencakup berbagai aspek ilmu kedokteran, termasuk bedah, farmakologi, oftalmologi, dan obstetri. Kitab ini menjadi referensi utama dalam dunia kedokteran Islam selama berabad-abad.
2. Inovasi Bedah
Al-Zahrawi melakukan berbagai inovasi dalam teknik bedah, termasuk teknik pengobatan luka bakar, metode penjahitan, dan perawatan bedah umum. Ia juga menciptakan alat-alat bedah baru dan memperkenalkan instrumen medis yang lebih canggih.
3. Pionir dalam Oftalmologi
Abu al-Qasim al-Zahrawi memiliki kontribusi yang signifikan dalam bidang oftalmologi. Ia mengembangkan teknik bedah mata dan menggambarkan berbagai penyakit mata serta metode pengobatannya.
4. Pendekatan Ilmiah
Al-Zahrawi dikenal sebagai salah satu praktisi medis pertama yang menerapkan metode ilmiah dan pengamatan empiris dalam praktik kedokterannya. Ia menekankan pentingnya observasi langsung dan eksperimen dalam praktek medis.
5. Pengaruh pada Eropa
Karya-karya Al-Zahrawi diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada Abad Pertengahan dan sangat memengaruhi praktik medis di Eropa. Buku-bukunya menjadi pedoman standar untuk dokter Eropa selama berabad-abad.
Meskipun Abu al-Qasim al-Zahrawi bukanlah tokoh dari masa Bani Umayyah, pengaruhnya meluas hingga ke berbagai bidang ilmu kedokteran dan bedah, membantu membentuk dasar bagi pengembangan ilmu kedokteran Islam pada umumnya.