Dinamika Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

Pengertian hidrosfer adalah keseluruhan sistem air yang ada di seluruh bagian Bumi. Setidaknya, 70% dari struktur bumi adalah air. Untuk menjaga kelangsungan atau keutuhan air yang ada di Bumi, hidrosfer mengalami siklus yang dinamakan siklus hidrologi atau siklus air.

A. Siklus Air

Dalam siklus hidrologi air mengalami beberapa tahapan yaitu:

  1. Evaporasi, yaitu proses air yang menguap dari permukaan tanah atau perairan.
  2. Transpirasi, yaitu proses penguapan air dari makhluk hidup.
  3. Evapotranspirasi, yaitu ketika proses evaporasi bergabung dengan proses transpirasi.
  4. Kondensasi, yaitu proses pengembunan uap air dalam bentuk awan.
  5. Presipitasi, yaitu ketika awan berubah menjadi hujan.
  6. Adveksi, yaitu pergerakan uap air ke tempat lain yang disebabkan oleh perbedaan tekanan udara.
  7. Sublimasi, yaitu proses ketika uap air berubah menjadi kristal es.
  8. Infiltrasi, yaitu proses air hujan masuk ke dalam tanah.
  9. Perkolasi, yaitu ketika air hujan yang masuk ke dalam tanah menjadi air tanah.
  10. Run-off, yaitu ketika air hujan mengalir di permukaan tanah.
Pelajari Juga:  Macam-Macam Bencana Alam dan Penyebabnya

Siklus hidrosfer terbagi menjadi 3 macam siklus yaitu: siklus air pendek, siklus air menengah, dan siklus air panjang.

1. Siklus Air Pendek
Siklus Air Pendek
Siklus Air Pendek

Siklus air pendek terjadi ketika air laut mengalami evaporasi sehingga terbentuk uap air. Kemudian uap air mengalami kondensasi dan terbentuk awan. Ketika awan telah menjadi mendung maka terjadilah proses presipitasi dan turun hujan di laut.

2. Siklus Air Menengah
Siklus Air Menengah
Siklus Air Menengah

Siklus air menengah atau siklus air sedang terjadi ketika air laut mengalami evaporasi sehingga terbentuk uap air kemudian uap air mengalami kondensasi dan adveksi hingga terbentuk awan dan dilanjutkan dengan proses presipitasi. Akibatnya turun hujan di darat. Ketika di darat, air mengalami run-off dan infiltrasi.

3. Siklus Air Panjang
Siklus Air Panjang
Siklus Air Panjang

Siklus air panjang yaitu ketika air laut dan air darat mengalami evaporasi dan air yang ada pada makhluk hidup mengalami proses transpirasi sehingga terbentuk uap air. Uap air yang terbentuk dari proses evaporasi dan transpirasi kemudian mengalami kondensasi dan adveksi yang mana sebagian hasilnya berupa awan dan sebagian lagi menjadi kristal es.

Uap air yang menjadi awan nantinya akan mengalami proses presipitasi dan hujan pun turun di daratan hingga akhirnya terjadi proses infiltrasi dan run-off.

Uap air yang menjadi kristal es mengalami proses kondensasi hingga terbentuk awan. Selanjutnya air hujan turun di gunung melalui proses presipitasi. Selanjutnya air akan mengali ke tanah melalui proses infiltrasi dan run-off.

Pelajari Juga:  Faktor Penyebab Pencemaran Air Limbah Pertanian

B. Perairan Darat

Pengertian perairan darat adalah air yang merupakan hasil dari aliran permukaan. Perairan darat terdiri atas air tanah, air sungai, air danau, dan air rawa.

1. Air Tanah
Dua Anak Kecil yang Sedang Mandi Menggunakan Air Tanah
Dua Anak Kecil yang Sedang Mandi Menggunakan Air Tanah Image via talad.co

Air tanah adalah air hujan yang masuk ke dalam tanah melalui proses infiltrasi. Air tanah banyak digunakan sebagai air konsumsi dan untuk memenuhi kebutuhan hidup makhluk hidup seperti minum, memasak, mencuci, dan mandi.

2. Air Sungai
Air Sungai di Kaki Gunung
Air Sungai di Kaki Gunung Image via i.pinimg.com

Air sungai adalah air yang mengalir dari mata air menuju ke laut. Air sungai banyak dimanfaatkan sebagai jalur transportasi, tempat mata pencaharian, serta pembangkit listrik tenaga air (PLTA).

3. Air Danau
Perairan Danau yang Sangat Jernih
Perairan Danau yang Sangat Jernih Image via wallpaperaccess.com

Air danau adalah air yang berada dalam cekungan besar di daratan. Berdasarkan sumber air, danau terbagi menjadi dua macam yaitu danau air tawar dan danau air asin.

Danau air tawar adalah danau yang terisi oleh air dengan pembuangan di daerah yang basah, sehingga kadar garamnya rendah. Contohnya Danau Takengon Aceh Tenggara, Danau Superior di Amerika Utara, dan Danau Baikal di Siberia.

Danau air asin adalah danau yang terisi air yang terkepung dan penguapannya tinggi, sehingga kadar garamnya juga tinggi. Contoh danau air asin yaitu Laut Mati, Danau Satonda di Nusa Tenggara Barat.

Pelajari Juga:  10 Contoh Gambar Hewan Simbiosis Komensalisme

Danau banyak dimanfaatkan sebagai tempat mata pencaharian, sumber cadangan air, obyek wisata, dan pembangkit listrik.

4. Air Rawa
Air Rawa di Tengah Hutan
Air Rawa di Tengah Hutan Image via wallpaperaccess.com

Air rawa adalah air yang menggenangi suatu daratan karena memiliki ketinggian yang lebih rendah dari daerah sekitarnya sehingga tanahnya menjadi basah. Berdasarkan letaknya, rawa terbagi menjadi 4 yaitu:

  • Rawa tepi pantai, umumnya landai dan airnya tidak terlalu asam dan mengalami pasang surut
  • Rawa teluk, yaitu rawa tepi pantai yang mengalami pengendapan pasir di dasar teluk.
  • Rawa pinggir sungai, yaitu rawa yang terletak di dataran banjir di pinggir sungai dan umumnya subur.
  • Rawa abadi, yaitu rawa yang selalu tergenang air, warnanya kemerah-merahan dan airnya sangat asam.

C. Perairan Laut

Perairan Laut yang Sangat Jernih
Perairan Laut yang Sangat Jernih Image via i.pinimg.com

Perairan laut merupakan perairan yang menggenangi landas kontinen atau sambungan dari daratan dengan jumlah besar. Sifat-sifat air laut yaitu:

  • Suhu dipengaruhi oleh tempat dari ekuator, dari ekuator ke kutub semakin dingin.
  • Kadar garam rata-rata air laut adalah 35%.
  • Warna air laut dipengaruhi oleh komponen biotik dan abiotik yang terdapat pada perairan tersebut. Misalnya, warna biru pada air laut disebabkan oleh gelombang pendek matahari yang diserap oleh air laut. Warna kuning disebabkan karena adanya lumpur kuning di dalam laut. Warna hitam disebabkan karena adanya lumpur hitam di dalam laut. Warna hijau karena fitoplankton, warna putih karena adanya es yang menutupi laut, warna merah karena banyak alga dan hewan-hewan berwarna merah, dan warna ungi karena adanya organisme yang memancarkan sinar fosfor.