Ibn al-Baitar

Ibn al-Baitar (juga dikenal sebagai Ibn al-Bayṭār) adalah seorang ahli farmasi dan botani Muslim pada Abad Pertengahan. Nama lengkapnya adalah Abu Muhammad Abdallah Ibn Ahmad Ibn al-Baitar Dhiya al-Din al-Malaqi. Ia lahir sekitar tahun 1197 M di Malaga, Al-Andalus (sekarang bagian dari Spanyol), dan meninggal pada tahun 1248 M.

Foto Ibn al-Baitar
Foto Ibn al-Baitar Image via islamindonesia.files.wordpress.com

Berikut adalah gambaran singkat biografi Ibn al-Baitar:

1. Pendidikan dan Pelatihan

Ibn al-Baitar menerima pendidikan medis dan botani di Universitas Al-Qarawiyyin di Fes, Maroko. Dia belajar di bawah bimbingan seorang ilmuwan terkenal, Ibn Tifilwit.

2. Perjalanan dan Penelitian Botani

Setelah menyelesaikan pendidikannya, Ibn al-Baitar melakukan perjalanan melintasi berbagai wilayah termasuk Al-Andalus, Afrika Utara, dan Timur Tengah. Selama perjalanannya, ia mengumpulkan berbagai spesies tumbuhan dan mengumpulkan informasi tentang penggunaan medis dan sifat-sifat tanaman tersebut.

3. Karya-karya Ilmiah

Karyanya yang paling terkenal adalah “Kitab al-Jami’ li-Mufradat al-Adwiya wal-Aghdhiya” (The Book of Simple Medicaments and Foods). Buku ini adalah ensiklopedia tumbuhan yang mencakup lebih dari seribu spesies tumbuhan dan bahan kimia, memberikan informasi terperinci tentang sifat-sifat medis dan penggunaannya.

Pelajari Juga:  Muhammad Ibn Umail al Tamimi

4. Pencapaian di Bidang Farmasi

Ibn al-Baitar juga mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang farmakologi. Ia memberikan kontribusi besar dalam memahami sifat obat-obatan dan cara mereka berinteraksi dalam tubuh manusia.

5. Kerja di Pemerintahan

Selama beberapa waktu, Ibn al-Baitar bekerja di bawah pemerintahan Abu Muhammad Abdallah al-Abdari di Sevilla, Al-Andalus. Pekerjaannya termasuk pengumpulan tumbuhan obat dan penyusunan informasi mengenai kegunaan dan sifat-sifat obat.

6. Wafat

Ibn al-Baitar meninggal pada tahun 1248 M di Damaskus, Suriah.

Ibn al-Baitar dianggap sebagai salah satu ahli botani dan apoteker terkemuka di dunia Islam. Karyanya memiliki pengaruh yang besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan botani, farmasi, dan pengobatan di dunia Muslim dan Eropa pada masa Abad Pertengahan. Pencapaiannya dalam mengumpulkan, mengklasifikasikan, dan mendokumentasikan tumbuhan obat serta zat-zat kimia berpengaruh dalam sejarah ilmu pengetahuan alam.