Dalam kehidupan sehari-hari energi listrik merupakan sumber energi utama yang banyak dimanfaatkan dan dibutuhkan oleh manusia. Energi listrik merupakan salah satu faktor pendukung penting bagi kehidupan manusia karena banyak sekali peralatan yang menggunakan listris sebagai sumber energinya.
Penggunaan teknologi listrik merupakan salah satu kebutuhan utama dalam kehidupan manusia, baik pada sektor rumah tangga, penerangan jalan, telekomunikasi, industri, dan lain sebagainya. Penggunaan listrik nasional terus menunjukkan peningkatan seiring bertambahnya akses listrik atau elektrifikasi serta perubahan gaya hidup masyarakat.
Begitu pentingnya energi listrik dalam kehidupan manusia sehari-hari, sehingga bisa dibayangkan andai saja catu daya listrik di bumi terhenti, maka akan terjadi kekacauan dalam berbagai aspek dikehidupan umat manusia.
Energi listrik adalah bentuk energi yang paling efektif, paling mudah dan paling efisien dalam cara penggunaannya. Energi listrik dapat diproduksi dengan berbagai cara dari sumber awal yang berbeda-beda, yaitu air, minyak, gas, batubara, angin, cahaya matahari, panas bumi, dan lain-lain.
Seiring berjalannya waktu, manusia mengabaikan pentingnya hal dalam penggunaan energi listrik yang mengakibatkan pemboroson energi listrik. Karena kurangnya kesadaran dan perilaku manusia dalam menggunakan energi listrik yang menyebabkan kebiasaan pemborosan energi listrik yang mengakibatkan mahalnya tagihan listrik.
Penggunaan listrik secara bijak merupakan solusi untuk menghemat pengeluaran biaya tagihan listrik. Selain itu juga dapat mengurangi pembakaran energi fosil yang menyebabkan pemanasan global bagi bumi, hal ini dikarenakan energi listrik banyak berasal dari bahan bakar fosil atau batubara yang bila digunakan secara terus menerus mengakibatkan semakin tinggi emisi karbon yang dihasilkan pembangkit listrik.
Sebagai upaya penghematan listrik sekaligus mengurangi dampak global warming, kegiatan earth hour diadakan WWF (World Wide Fund) for nature setiap hari Sabtu terakhir di bulan Maret. Acara utamanya adalah mematikan lampu dan peralatan listrik selama satu jam. Kegiatan yang serentak dilakukan di beberapa negara ini terbukti mampu menghemat biaya listrik hingga Rp 216.600.000, mengurangi jumlah karbon dioksida (CO2) hingga sebanyak 267,3 ton dan menyelamatkan 267 pohon.