Tata Nama Senyawa Amina

Tata nama senyawa amina mengikuti aturan-aturan sebagai berikut.

1. Amina sederhana diberi nama berdasarkan sistem gugus fungsional. Gugus alkil atau aril disebutkan terlebih dahulu kemudian diikuti dengan akhiran amina. Untuk amina sekunder dan tersier yang mempunyai substituen lebih dari datu, maka gugus alkil terbesar dianggap sebagai induk. Gugus alkil tambahan dinyatakan sebagai awalan N-alkil. Contoh:

Contoh Tata Nama Amina Sederhana
Contoh Tata Nama Amina Sederhana

2. Senyawa yang mempunyai dua gugus amina diberi nama dengan akhiran diamina dari alkana induknya dengan pemberian angka yang sesuai. Contoh:

1,2-propanadiamina
1,2-propanadiamina
1,3-propanadiamina
1,3-propanadiamina

3. Untuk amina yang mempunyai substituen yang sejenis maka penamaannya dengan memberi awalan di atau tri pada senyawa alkil yang diikuti dengan akhiran amina. Contoh:

Difenilamina
Difenilamina
Trimetilamina
Trimetilamina

4. Amina yang memiliki gugus fungsi lebih dari satu dan memiliki prioritas tata nama yang lebih tinggi maka -NH2 diberi nama menjadi amino. Contoh:

Contoh Gugus Fungsi Amina lebih dari Satu

5. Jika atom N mengikat 4 gugus hidrokarbon akan bermuatan positif dan dikenal sebagai ion ammonium kuartener. Contoh:

Pelajari Juga:  Contoh Perhitungan Skor Asam Amino
Tetrametil Amonium Klorida
Tetrametil Amonium Klorida
Tetrametil Amonium Hidroksida
Tetrametil Amonium Hidroksida

6. Senyawa yang mengandung gugus -NH2 pada cincin benzena dinamakan sebagai derivat anilin.

Anilin
Anilin
p-metoksianilin
p-metoksianilin
o-metil anilin
o-metil anilin

7. Senyawa siklis dimana satu atom C atau lebih diganti dengan atom nitrogen, diberi nama khusus sebagai heterosiklik amin.

Struktur dan Tatanama Heterosiklik Amina
Struktur dan Tatanama Heterosiklik Amina