Seperti yang diketahui tanah mempunyai berbagai macam jenis bakteri dan organisme-organisme hidup di dalamnya, dimana organisme dalam tanah tersebut umumnya hidup 10 cm dari permukaan tanah.
Keberadaan organisme dalam tanah tersebut akan mempengaruhi kesuburan, tekstur tanah, serta, kegemburan tanah. Berikut beberapa peran organisme tanah.
1. Organisme Tanah Berperan Sebagai Dekomposer
Peran penting organisme dalam tanah yang pertama adalah sebagai dekomposer. Organisme di dalam tanah dapat melakukan dekomposisi atau penguraian terhadap bahan-bahan organik yang berasal dari sisa makhluk hidup, misalnya daun-daun yang jatuh ke tanah, ranting-ranting, dan jasad hewan yang telah mati.
Selanjutnya bahan-bahan tersebut diuraikan menjadi materi organik yang lebih sederhana. Dekomposisi ini dapat dilakukan oleh bakteri, fungi, dan cacing. Dekomposer bahan organik sangatlah penting karena dekomposisi yang dilakukan akan menghasilkan unsur-unsur yang diperlukan tumbuhan, seperti nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), dan magnesium (Mg).
Selain menguraikan materi organik, organisme tanah juga dapat membantu pelapukan batuan menjadi bahan-bahan anorganik atau disebut dengan mineral tanah. Materi organik dan mineral yang ada di tnah inilah yang disebut dengan zat hara atau nutrisi bagi tanaman.
2. Organisme Tanah Berperan Sebagai Peraksi Kimia dalam Tanah
Bakteri yang terdapat di tanah terlibat dalam reaksi penguraian materi organik. Bakteri di dalam tanah bisa menguraikan material organik yang berasal dari sisa makhluk hidup yang telah mati dan akan diuraikan menjadi zat nitrat. Misalnya, bakteri Nitrosomonas sp. yang terlibat dalam reaksi penguraian materi organik kompleks yang berasal dari sisa makhluk hidup menjadi nitrat, senyawa yang dibutuhkan oleh tumbuhan.
3. Organisme Tanah Berperan dalam Mengatur Kegemburan dan Struktur Tanah
Organisme tanah membantu terbentuknya struktur tanah. Struktur tanah merupakan susunan partikel-partikel tanah yang terikat satu sama lain menjadi suatu gumpalan.
Partikel-partikel tanah direkatkan oleh suatu perekat seperti bahan organik yang dihasilkan oleh organisme tanah. Lendir yang dihasilkan oleh organisme tanah akan bercampur dengan tanah dan membuat partikel tanah terkumpul membentuk gumpalan-gumpalan tanah.
Gumpalan tanah yang baik akan menunjang kehidupan organisme tanah dan juga menunjang pertumbuhan populasi organisme tanah. Keberadaan jamur di tanah juga mampu membantu pembentukan gumpalan tanah.
Struktur tanah dan kegemburan tanah saling memiliki keterkaitan. Organisme tanah juga mampu membuat pori-pori tanah yang dapat menggemburkan tanah dan memungkinkan udara masuk ke dalam tanah (aerasi tanah).
Pori-pori tanah dapat terbentuk karena adanya pergerakan organisme tanah seperti cacing tanah, lipan, dan kaki seribu. Pori-pori tanah juga berguna untuk meningkatkan penyerapan air oleh tanah. Tanah yang memiliki aerasi dan jumlah air yang cukup sangat baik untuk menunjang pertumbuhan tanaman.
4. Organisme Tanah Berperan sebagai Pengurai Polutan di dalam Tanah
Bakteri yang ada di dalam tanah akan berfungsi sebagai filter dan menguraikan zat kimia yang masuk ke dalam tanah akibat penggunaan pupuk anorganik secara berlebihan. Semakin banyak organisme di dalam tanah maka akan semakin cepat aktivitas penguraian bahan kimia di dalam tanah.
Peran penting organisme dalam tanah adalah sebagai agen biologis yang dapat membersihkan polutan dengan menguraikannya menjadi bahan yang tidak berbahaya.
5. Organisme Tanah Berperan Sebagai Pencegah Penyakit di Dalam Tanah
Secara alami, organisme tanah memanfaatkan prinsip pengendalian biologis sehingga organisme yang mengganggu tanah dapat terkendali. Tanah dapat dikatakan memiliki kondisi normal apabila tanah memiliki senyawa organik dan aktivitas organisme yang tinggi.
6. Organisme Tanah Memberikan Efek Tekstur pada Tanah
Tanah dapat digolongkan menjadi beberapa jenis berdasarkan teksturnya, yaitu keadaan tingkat kehalusan tanah yang dipengaruhi oleh perbedaan komposisi kandungan pasir, debu, dan liat dalam tanah. Jenis tanahh dapat dibedakan menjadi tanah berhumus, tanah berpasir, tanah liar, dan tanah berkapur.
Keberadaan organisme tanah berpengaruh terhadap produktivitas dan daya dukung tanah. Aktivitas biologis yang dilakukan oleh organisme tanah dapat mempengaruhi kesuburan dan kegemburan tanah.
Namun demikian, ada juga aktivitas organisme yang merugikan bagi makhluk hidup lainnya misalnya organisme penyebab pentakit pada tanaman atau hewan peliharaan.