Bencana alam terjadi karena adanya faktor gejala ama, aktivitas manusia dan kombinasi dari keduanya. Bencana alam yang disebabkan oleh aktivitas manusia meliputi banjir, kekeringan, tanah longsor, kebakaran hutan, dan perubahan iklim.
1. Banjir
Banjir adalah peristiwa hidrologis yang dicirikan dengan demit dan/atau muka air yang tinggi dan dapat menyebabkan penggenangan pada daerah di sekitar sungai, danau, atau sistem air lainnya. Banjir merupakan bencana alam yang dapat terjadi secara alamiah dan juga disebabkan oleh peran manusia.
Beberapa perilaku manusia yang berdampak pada peristiwa banjir secara langsung, antara lain:
- Tumbuhnya daerah-daerah pemukiman dan kegiatan baru di daerah rawan banjir.
- Daerah Aliran Sungai (DAS) semakin menyempit karena adanya pemukiman di sepanjang pinggir alur sungai.
- Terjadinya proses agradasi dasar sungai yang disebabkan karena terjadi perubahan keseimbangan antara daya angkut sungai terhadap sedimen dan besarnya angkutan sedimen tersebut.
- Peningkatan debit sungai yang disebabkan oleh perubahan tata guna tanah.
- Kurangnya kesadaran masyarakat yangg tinggal di sepanjang sungai sehingga banyak sampah yang terbuang disungai dan daerhah aliran sungai serta sistem air lainnya.
- Penggundulan hutan dan pembukaan lahan besar-besaran mengakibatkan berkurangnya daerah resapan air.
Berdasarkan kejadiannya, banjir terbagi menjadi dua jenis yaitu banjir biasa dan banjir bandang.
- Banjir biasa adalah banjir yang terjadi ketika permukaan air naik secara perlahan.
- Banjir bandang adalah banjir yang datang secara tiba-tiba dan dengan cepat menyapu suatu wilayah.
2. Kekeringan
Kekeringan adalah kondisi ketersediaan air yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan kebutuhan, baik itu kebutuhan hidup, pertanian, kegiatan ekonomi dan lingkungan. Secara umum, kekeringan terbagi menjadi empat macam yaitu kekeringan meteorologis, kekeringan pertanian, kekeringan hidrologis, dan kekeringan sosial ekonomi.
- Kekeringan meteorologis terjadi ketika curah hujan terjadi dibawah kondisi normal pada suatu musim.
- Kekeringan pertanian terjadi ketika kurangnya kandungan air dalam tanah sehingga tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan air bagi tanaman pada suatu periode tertentu.
- Kekeringan hidrologis terjadi ketika pasokan air permukaan dan air tanah berkurang. Kekeringan hidrologis diukur dari ketinggian muka air sungai, waduk, danau, dan air tanah.
- Kekeringan sosial ekonomi terjadi ketika berkurangnya pasokan komoditi yang bernilai ekonomi dari kebutuhan normal sebagai akibat dari terjadinya kekeringan meteorologis, kekeringan pertanian, dan kekeringan hidrologis.
Penggundulan hutan adalah salah satu perilaku manusia yang menyebabkan terjadinya kekeringan. Ketika hutan digunduli maka terjadi pengurangan daerah resapan dan penyimpanan air sehingga air hujan yang semestinya tertampung didalam tanah akan menguap begitu saja ketika terkena panas karena tidak ada tumbuhan yang menampungnya.
3. Tanah Longsor
Tanah longsor adalah proses perpindahan massa tanah seccara alami dari tempat tinggi ke tempat rendah. Tanah longsor terjadi ketika ada perubahan keseimbangan daya dukung tanah, dan akan berhenti setelah mencapai keseimbangan baru.
Faktor alam yang memicu terjadinya tanah longsor adalah curah hujan yang tinggi diderah perbukitan serta gempa bumi.
Selain faktor alam, manusia juga berperan dalam terjadinya bencana alam tanah longsor. Beberapa aktivitas manusia yang menyebabkan tanah longsor yaitu:
- Memanfaatkan tanah lereng terbuka sebagai daerah permukiman, ladang, sawah, atau kolam sehingga air hujan leluasa menggerus tanah dan masuk kedalam tanah. Tanah yang mengandung banyak air mempunyai massa yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak mengandung banyak air. Jika daerah lereng terbuka tersebut mempunyai bidang gelincir maka dengan mudah tanah dari atas akan meluncur atau runtuh.
- Penggundulan hutan, berakibat pada kurangnya tumbuhan yang dapat menahan pergeseran tanah serta berkurangnya daerah resapan air.
- Penggalian tanah pada kaki lereng dan penggalian yang mempertajam kemiringan lereng.
4. Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan adalah keadaan dimana hutan dilanda api, sehingga mengakibatkan kerusakan hutan serta hasil-hasilnya dan menimbulkan kerugian. Kebakaran hutan awal mulanya terjadi hanya secara alamiah yaitu ketika musim kemarau datang, namun semakin bertambahnya populasi manusia dan pertumbuhan ekonomi yang pesat, manusia mempunyai peran penting dalam memulai kebakaran hutan di era modern ini
Beberapa alasan yang tidak dapat dibenarkan kenapa manusia membakar hutan, antara lain untuk memudahkan perburuan, pembukaan lahan pertanian dan perkebunan, serta eksploitasi sumber daya alam yang ada di dalam tanah hutan.
Kebakaran hutan menimbulkan berbagai macam dampak yang luar biasa bagi kehidupan masyarakat juga makhluk hidup lain yang tinggal di dalam hutan. Bahkan, asap yang ditimbulkan dapat memicu polusi udara yang berakibat fatal pada kesehatan manusia. Akibat asap kebakaran hutan, manusia dapat terkena penyakit saluran pernapasan seperti Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Hewan yang tinggal didalam hutan populasinya dapat turun secara drastis dan yang selamat akan pindah ke pemukiman warga. Namun sayangnya ketika ke permukiman, mereka akan ditangkap atau bahkan dibunuh oleh masyarakat.
5. Perubahan Iklim
Perubahan iklim menunjuk pada adanya perubahan pada iklim yang disebabkan secara langsung maupun tidak langsung oleh kegiatan manusia yang mengubah komposisi atmosfer global dan juga terhadap variabilitas iklim alami yang diamati selama periode waktu tertentu.
Pemanasan yang terjadipada sistem iklim bumi merupakan hal yang jelas terasa, seiring dengan banyaknya bukti dari pengamatan kenaikan temperatur udara dan laut, pencairan salju dan es di berbagai tempat di dunia, dan naiknya permukaan laut global. Banyak sistem alam, pada semua benua dan di beberapa lautan terpengaruh oleh perubahan iklim regional, terutama adanya kenaikan temperatur.
Penyebab utama terjadinya perubahan iklim yaitu emisi gas rumah kaca. Emisi gas rumah kaca yang disebabkan oleh kegiatan manusia telah mengakibatkan adanya penebalan gas rumah kaca di atmosfer, sehingga banyak panas yang terperangkap dan memicu timbulnya pemanasan global. Sumber terbesar emisi gas rumah kaca dari aktivitas manusia adalah bahan bakar fosil.
Selain itu, kebakaran dan penggundulan hutan menjadi penyebab lain perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia. Sementara itu, ternak-ternak dalam jumlah besar akan mengemisikan metanah, begitu pula pertanian dan pembuangan limbah, sebab penggunaan pupuk dapat menghasilkan nitrous oksida.
Gas-gas dengan waktu tinggal yang lama seperti CFC, HFC, dan PFC, yang digunakan pada alat pendingin ruangan dan lemari pendingin juga merupakan gas yang berbahaya jika berada di atmosfer.
Iklim global akan terus mengalami pemanasan dengan laju yang cepat dalam dekade yang akan datang kecuali jika ada usaha untuk mengurangi emisi gas rumah kaca ke atmosfer.