Ibn al-Shatir

Sayyid al-Din Abu al-Hasan Ali ibn Ibrahim ibn al-Shatir adalah seorang ilmuwan dan matematikawan Muslim terkemuka yang hidup pada abad ke-14. Ia dikenal karena kontribusinya dalam bidang astronomi dan matematika.

Ibn al-Shatir
Ibn al-Shatir Image via dakwah.kamikamu.co.id

Berikut adalah gambaran singkat biografi Ibnu al-Shatir:

1. Kehidupan Awal

Ibnu al-Shatir lahir pada tahun 1304 di Damaskus, yang saat itu merupakan bagian dari Kekhalifahan Abbasiyah. Pendidikannya mencakup studi di madrasah (sekolah Islam) di Damaskus, di mana ia memperdalam pengetahuannya dalam ilmu-ilmu agama dan ilmu pengetahuan.

2. Astronomi dan Matematika

Ibnu al-Shatir dikenal karena karyanya di bidang astronomi dan matematika. Ia bekerja di Observatorium Maragha di Iran, yang dikelola oleh ilmuwan terkemuka seperti Nasir al-Din al-Tusi. Ibnu al-Shatir terlibat dalam pengembangan instrumen astronomi dan melakukan pengamatan bintang yang akurat.

3. Teori Geosentris

Salah satu kontribusi terbesar Ibnu al-Shatir adalah dalam bidang astronomi. Ia mengembangkan model geosentris alternatif yang sedikit berbeda dari model Ptolemaik yang mendominasi pada zamannya. Model ini lebih sederhana dan akurat dalam menjelaskan gerak Bulan.

Pelajari Juga:  Joseph Black

4. Model Geosentris Ibnu al-Shatir

Model Ibnu al-Shatir mencakup ide bahwa Bumi tidak diam tetapi bergerak, dan matahari bukanlah pusat alam semesta, tetapi merupakan objek yang juga bergerak. Pemikiran ini memiliki kesamaan dengan model heliosentris Copernicus yang muncul beberapa abad kemudian.

5. Penggunaan Menara Gnomon

Ibnu al-Shatir juga menggunakan menara gnomon (alat bayangan) untuk mengukur tinggi matahari dan kemiringan eksentrisnya, yang membantu dalam perhitungan waktu dan penentuan arah kiblat (arah Ka’bah).

6. Karya-karya Ilmiah

Beberapa karya ilmiah Ibnu al-Shatir masih terlestarikan, termasuk “al-Tuhfa al-Shahiya fi al-harakat al-samawiya” yang membahas gerakan langit-langit. Karya ini menjadi sumber inspirasi bagi ilmuwan-ilmuwan selanjutnya.

7. Pengaruh dan Penghargaan

Pemikiran Ibnu al-Shatir memberikan sumbangan penting dalam pengembangan astronomi dan matematika Islam. Pemikirannya juga memiliki pengaruh pada ilmuwan-ilmuwan Eropa, seperti Nicolaus Copernicus.

8. Wafat

Ibnu al-Shatir wafat pada tahun 1375 di Damaskus, Suriah.

Meskipun karyanya mungkin kurang dikenal secara luas di dunia Barat, Ibnu al-Shatir tetap menjadi figur penting dalam sejarah ilmu pengetahuan Islam. Kontribusinya dalam bidang astronomi dan matematika mencerminkan kemajuan dan pemikiran ilmiah yang berkembang pada masa Kejayaan Islam.