Suspensi adalah sistem dispersi dengan partikel berukuran besar dan tersebar merata dalam medium pendispersinya. Sebagian besar contoh suspensi yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari terdiri dari partikel padat dalam cairan, namun suspensi juga dapat terbentuk dari dua cairan atau bahkan yang padat atau cair dalam gas. Salah satu cara paling jitu untuk mengidentifikasi suspensi adalah komponen suspensi dapat terpisah dari waktu ke waktu. Partikel tidak larut dalam cairan. Berikut adalah 30 contoh suspensi dalam kehidupan sehari-hari:
- Jus buah
- Turbid air sungai
- Cat air
- Obat-obatan bubuk
- Krim pengelupas kulit
- Susu
- Cat
- Air laut
- Bumbu kuah selada
- Merkuri dalam minyak
- Minyak dalam air
- Kapur bubuk di air
- Debu di udara
- Jelaga di udara
- Air dari horchata
- Kakao dalam susu atau air
- Krim pelembab atau krim wajah
- Penisilin
- Insulin
- Amoksisilin (antibiotik)
- Makeup/bedak
- Abu dalam letusan gunung berapi
- Bubur kapur
- Bubuk susu
- Suspensi Antasida
- Suspensi obat kortikosteroid
- Suspensi tanah liat putih (kaolin) sebagai metode antidiarrheal
- Suspensi obat antiparasit. Contohnya, suspensi Metronidazole
- Suspensi untuk penggunaan oral, suspensi ini disiapkan terutama agar tidak perlu disuntikkan, namun dapat dilakukan secara oral.
- Penangguhan optik, dimana suspensi disiapkan untuk digunakan di dalam telinga secara dangkal.
- Suspensi topikal
- Penekanan ophthalmic: adalah contoh suspensi dengan ph netral yang spesifik untuk penggunaan di mata
- Suspensi Suntik: adalah contoh suspensi yang paling banyak tersebar di bidang farmasi, di mana obat tersebut di suspensi untuk injeksi intravena.
- Suspensi rektal: digunakan sebagai supositoria secara rektal, biasanya melalui enema.