Pereaksi pembatas adalah pereaksi yang perbandingannya paling kecil. Saat kita mereaksikan dua zat atau lebih, terkadang ada kemungkinan salah satu zat akan habis terlebih dahulu. Zat tersebut akan membatasi hasil reaksi yang didapatkan. Pereaksi yang habis terlebih dahulu dalam reaksi dan membatasi hasil reaksi disebut sebagai pereaksi pembatas.
Biar lebih paham, perhatikan contoh menentukan pereaksi pembatas dalam reaksi kimia berikut:
Contoh Soal
Senyawa H2SO4 yang mempunyai massa 49 gr direaksikan dengan 20 gr NaOH. Berapakah Na2SO4 yang dihasilkan? (Ar H = 1, S = 32, O = 16).
Pembahasan:
Diketahui:
m H2SO4 = 49 gr
m NaOH = 20 gr
Ditanya: m Na2SO4 = …?
Jawab:
Tuliskan terlebih dahulu reaksinya, kemudian setarakan
H2SO4(aq) + 2NaOH(aq) → Na2SO4(aq) + 2H2O(l)
Selanjutnya, tentukan jumlah mol tiap-tiap reaktan
m H2SO4 = 49 gr, Mr H2SO4 = 98 gr/mol
n H2SO4 = 49/98 = 0,5 mol
m NaOH = 20 gr, Mr NaOH = 40 gr/mol
n NaOH = 20/40 = 0,5 mol
Kemudian kita tentukan reaktan yang habis terlebih dahulu (pereaksi pembatas). NaOH akan habis terlebih dahulu karena perbandingan jumlah mol dengan koefisien NaOH (5/2) lebih kecil daripada H2SO4 (5/1). Perbandingan julah mol NaOH dengan H2SO4 adalah 5/2 < 5/1.
Selanjutnya, menentukan jumlah mol dari zat yang akan dicari berdasarkan pereaksi pembatas dan koefisiennya. Jumlah Na2SO4 yang dihasilkan (berdasarkan jumlah mol pereaksi pembatas NaOH) = 1/2 x 0,5 = 0,25 mol.
Langkah terakhir, menghitung massa zat berdasarkan jumlah molnya.
m Na2SO4 = mol x Mr Na2SO4
m Na2SO4 = 0,25 mol x 142 gr/mol
m Na2SO4 = 35,5 gr.