Dampak Dari Teknologi Tidak Ramah Lingkungan

Seiring kemajuan teknologi yang berkembang dengan pesat banyak sekali kemudahan yang bisa kita nikmati, namun dampak dari teknologi yang muncul juga tidak sedikit, terlebih lagi terhadap lingkungan tempat kita bernaung saat ini.

Harus kita sadari bersama-sama bahwa pengembangan teknologi tanpa memberhatikan baik buruknya efek yang ditimbulkan untuk lingkungan suatu saat akan menjadi bumerang untuk kelangsungan hidup manusia.

Isu lingkungan hidup menjadi perhatian utama dari negara-negara besar di dunia sejak beberapa dekade terakhir. Alat-alat teknologi yang diproduksi pun kini sudah mulai memperhitungkan dampak lingkungan yang akan dihasilkan sehingga para produsen dan peneliti berlomba-lomba untuk membuat alat teknologi yang ramah lingkungan.

Contoh dampak teknologi tidak ramah lingkungan yaitu, timbulnya polusi dimana-mana baik polusi udara yang ditimbulkan oleh asap-asap pabrik atau kendaraan maupun polusi air yang disebabkan oleh pencemaran limbah industri dan yang paling parah belakangan ini yang ramai dibicarakan adalah isu terjadinya global warming atau pemanasan global.

Pelajari Juga:  10 Contoh Pencemaran Lingkungan di Indonesia beserta Gambarnya

Semakin banyaknya lahan terbuka hijau yang ditransformasi menjadi permukiman yang padat serta pembangunan infrastruktur yang tidak terbendung, akan menyebabkan penurunan daya dukung lingkungan untuk mendukung aktivitas manusia,  sehingga dapat menurunkan kualitas lingkunga dan menyebabkan ketidak seimbangan ekosistem.

Selama raturan tahun, masyarakat dunia menggantungkan diri pada batubara sebagai sumber energi utama. Akan tetapi, ketika batubara dibakar secara langsung dengan tanpa menggunakan alat pengontrol pembakaran, maka dapat menyebabkan polusi udara.

Di dalam batubara banyak terkandung karbon dengan sedikit sulfur. Ketika batubara dibakar maka sulfur akan dilepas dalam bentuk gas belerang dioksida (SO2). Gas belerang dioksida tersebut dapat menciptakan terjadinya hujan asam yang sangat berbahaya bagi keseimbangan lingkungan.

Selain itu, pembakaran batubara juga menghasilkan partikel karbon hitam dalam jumlah yang sangat banyak. Partikel-partikel ini dapat masuk ke dalam paru-paru dan menyebabkan penyakit pernapasan.

Permasalahan lain akibat pembakaran batubara yaitu adanya emisi zat radioaktif. pembangkit listrik yang menggunakan batubara sebagai sumber energi menghasilkan zat radioaktif 100 kali lebih banyak daripada pembangkit listrik tenaga nuklir. Limbah padat batubara juga harus disimpan dalam tempat yang aman karena bersifat racun.