Jenis-Jenis Zat Adiktif dan Contohnya

Zat adiktif adalah obat serta bahan-bahan aktif yang apabila dikonsumsi oleh makhluk hidup dapat menyebabkan ketergantungan atau adiksi yang sulit dihentikan dan berefek ingiin menggunakannya secara terus-menerus yang jika dihentikan dapat memberi efek lelah luar biasa atau rasa sakit luar biasa. Jenis-jenis zat adiktif yaitu: narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (bukan narkotika dan psikotropika).

1. Narkotika

Contoh Narkotika
Contoh Narkotika Image via pasuruankab.bnn.go.id

Narkotika adalah zat adiktif yang sangat berbahaya dan penggunaannya dilarang di seluruh dunia. Narkotika hanya diperbolehkan dalam dunia medis yang biasanya digunakan sebagai obat bius untuk orang yang akan dioperasi, dan penggunaannya pun sesuai prosedur yang telah ditentukan dalam standar kesehatan internasional.

Narkotika dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan berdasarkan potensi dalam menyebabkan ketergantungan.

  1. Narkotika golongan I, sangat berbahaya karena berpotensi sangat tinggi menyebabkan ketergantungan Narkotika jenis ini tidak digunakan dalam bidang medis. Contoh narkotika golongan I yaitu: heroin/putaw, kokain, dan ganja.
  2. Narkotika golongan II, berpotensi tinggi dalam menyebabkan ketergantungan dan dapat digunakan sebagai pilihan terakhir pengobatan. Contoh narkotika golongan II yaitu: morfin, petidin, dan metadon.
  3. Narkotika golongan III, berpotensi ringan dalam menyebabkan ketergantungan dan banyak digunakan dalam bidang pengobatan. Contoh narkotika golongan III yaitu kodein.
Pelajari Juga:  9 Perbedaan antara Otot Polos, Otot Lurik, dan Otot Jantung dalam Bentuk Tabel

2. Psikotropika

Contoh Psikotropika
Contoh Psikotropika Image via blog.ruangguru.com

Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintetis yang bukan merupakan narkotika, yang bersifat psikoaktif, berpengaruh selektif pada saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku seseorang.

Zat psikotropika dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan saraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai halusinasi, ilusi, gangguan cara berpikir, dan perubahan alam sadar.

Berdasarkan potensi dalam menyebabkan ketergantungan, psikotropika dikelompokkan menjadi 4 golongan yaitu:

  1. Psikotropika golongan I, berpotensi sangat kuat menyebabkan ketergantungan dan tidak digunakan sebagai obat. Contoh psikotropika golongan I yaitu: ekstasi/MDMA (metil dioksi metamfetamin), LSD (Lysergic acid diethylamide), dan STP/DOM (dimetoksi alpha dimetilpenetilamina).
  2. Psikotropika golongan II, berpotensi kuat menyebabkan ketergantungan dan sangat terbatas digunakan sebagai obat. Contoh psikotropika golongan II yaitu amfetamin, metamfetamin, fenisiklidin, dan ritalin.
  3. Psikotropika golongan III, berpotensi sedang menyebabkan ketergantungan dan banyak digunakan sebagai obat. Contoh psikotropika golongan III yaitu pentobarbital dan flunitrazepam.
  4. Psikotropika golongan IV, berpotensi ringan dalam menyebabkan ketergantungan dan sangat luas digunakan sebagai obat. Contoh psikotropika golongan IV yaitu diazepam, klobazam, fenobarbital, barbital, klorazepam, dan nitrazepam.
Pelajari Juga:  40 Soal Pilihan Ganda Struktur dan Fungsi Tumbuhan beserta Kunci Jawabannya

3. Zat Adiktif Lainnya (Bukan Narkotika dan Psikotropika)

Nikotin Banyak Terdapat Dalam Rokok
Nikotin Banyak Terdapat Dalam Rokok Image via res.cloudinary.com

Selaiin narkotika dan psikotropika terdapat juga zat yang berpengaruh terhadap kerja sistem saraf pusat jika disalahgunakan atau dikonsumsi dalam jumlah besar dan dapat menimbulkan dampak yang berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Zat jenis ini banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, bahkan mungkin juga sering kita konsumsi pada bahan makanan atau minuman yang mengandung zat adiktif tersebut. Contoh adiktif lainnya yaitu: kafein, alkohol, dan nikotin.