Materi Senyawa Hidrokarbon Kelas 11 Kurikulum 2013

Adisi asam halogen

Alkena dengan larutan pekat asam halogen memberikan haloalkana. Urutan reaktivan adalah, HI> HBr> HCl

Sebagai contoh:

Adisi Asam Halogen

Reaksi etena memberikan

Adisi Haloetana2-butena dengan HBr memberikan

Adisi Butena dengan HBr

Dengan demikian, alkena simetris memberikan hanya satu produk, karena kesetaraan dua atom karbon (H dan X dapat menambah molekul dengan cara apapun).

Dalam alkena asimetris, penambahan asam halogen berlangsung dengan cara di mana oleh atom halogen (bagian negatif dari molekul yang akan ditambahkan) menambah atom karbon, yang memiliki jumlah yang lebih kecil dari atom hidrogen di atasnya. Misalnya, dalam kasus propena, produk yang diperoleh adalah 2-Iodopropana, bukan 1-Iodopropana.

Adisi Halopropena

I menjadi bagian negatif dari molekul menambahkan, pergi ke nomor karbon 2 karena hanya memiliki satu H-atom di atasnya. (jumlah yang lebih kecil dari H-atom)

Ini aturan penambahan asam halogen untuk alkena asimetris dikenal sebagai aturan Markownikoff ini (1869).

Aturan Markownikoff

Ini adalah aturan empiris tetapi dapat dijelaskan secara teoritis atas dasar bahwa penambahan terjadi dengan mekanisme polar. Misalnya, penambahan HI untuk propilena. Karena gugus metil adalah elektron-memukul mundur, molekul propilena terpolarisasi sebagai berikut.

Pelajari Juga:  Peranan Larutan Penyangga dalam Tubuh Makhluk Hidup dan Contohnya

Aturan Markownikoff 2-iodopropana

Oleh karena itu, proton dari asam iodat, akan terikat pada atom karbon bermuatan negatif dan ion iodida ke karbon positif.

Polimerisasi

Penambahan polimerisasi adalah proses dimana sejumlah besar molekul dari spesies yang sama bergabung bersama (tanpa eliminasi molekul sederhana seperti HX, H2O, dll,) untuk membentuk molekul raksasa, yang disebut polimer. Alkena mengalami penambahan polimerisasi bila dipanaskan di bawah tekanan, dengan adanya katalis yang cocok. Ketika etena dipanaskan hingga 1000C di bawah tekanan 1.000 atm dengan adanya oksigen, kita mendapatkan polietena

Polimerisasi

Isomerisasi

Alkena bila dipanaskan sendiri pada suhu tinggi (500-700 ° C) atau pada suhu yang lebih rendah (200-300 ° C) isomerizes dengan adanya katalis, seperti Al2(SO4)3.

Isomer posisi

Pergeseran dari ikatan rangkap yang cenderung bergerak ke arah pusat rantai, misalnya, 1-pentena berisomer dengan 2-pentena.

Isomer Posisi

Isomer rangka / struktur

Perpindahan dari gugus metil, misalnya, 1-butena berisomer dengan 2-methylpropene (iso-butena).

Isomer geometri

Isomer geometri adalah senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul sama tetapi struktur ruangnya berbeda.

Pelajari Juga:  Cara Menghitung pH Larutan Asam Basa

Contoh pada alkena mempunyai 2 isomer geometri yaitu cis dan trans.

Syarat utama adanya isomer cis-trans adalah adanya ikatan rangkap 2   atom C (C = C), yang tiap-tiap atom C pada ikatan rangkap itu mengikat atom atau gugus atom yang berbeda.

 Isomer cis-trans terjadi bila tiap-tiap atom C yang berikatan rangkap

 mengikat gugus atom berbeda.

Keisomeran geometri menghasilkan 2 bentuk isomer yaitu  :bentuk cis (jika gugus-gugus sejenis terletak pada sisi yang sama) dan bentuk trans (jika gugus-gugus sejenis terletak berseberangan).

Jadi 2-butena CH3-CH=CH-CH3 mempunyai isomer cis trans sbb :

Isomer Geometri

Tinggalkan Balasan