Untuk menentukan nilai perubahan entalpi (∆H) reaksi menggunakan eksperimen atau kalorimeter, perubahan entalpi dapat ditentukan dengan menghitung kalor reaksi pada tekanan tetap. Akan tetapi, bagaimana jika suatu reaksi tidak diketahui kalor reaksinya secara langsung?
Ternyata, seorang ahli kimia berkebangsaan Jerman, bernama Gerrmain Henry Hess, berhasil memanipulasi persamaan termokimia untuk menghitung perubahan entalpi (∆H) reaksi. Dia menyebut penemuannya ini sebagai hukum hess atau bisa disebut juga dengan hukum penjumlahan kalor. Hukum Hess berbunyi
“Entalpi reaksi tidak bergantung pada jalan reaksi, melainkan bergantung pada hasil akhir reaksi.”
Contoh Soal Hukum Hess
Untuk lebih jelasnya, mari kita perhatikan contoh perubahan entalpi (∆H) reaksi berikut ini:
Tentukan entalpi pembakaran arang menjadi gas karbon dioksida dan uap air!
Pembahasan:
Pertama-tama kita tuliskan terlebih dahulu persamaan termokimia pembentukan karbon dioksida (CO2)
C(s) + O2(g) → CO2(g) ∆H = -393,5 kJ
Selanjutnya kita tuliskan persamaan termokimia pembakaran karbon monoksida (CO)
CO(g) + ½ O2(g) → CO2(g) ∆H = -283kJ
Kemudian kita balik reaksi pembakaran karbon monoksida dan menjumlahkannya dengan reaksi pembentukan karbon dioksida
C(s) + O2(g) → CO2(g) ∆H = -393,5 kJ
CO2(g) → CO(g) + ½ O2(g) ∆H = +283 kJ
————————————————————————+
C(s) + ½ O2(g) → CO(g) ∆H = -110,5 kJ
Jadi, entalpi pembakaran arang sebesar -110,5 kJ.
Gampang toh! Kita juga bisa mengetahui data ∆H dari beberapa zat menggunakan data berikut.
Dari tabel di atas terdapat beberapa unsur dan senyawa yang mempunyai ∆H = 0 kJ/mol. Unsur dan senyawa tersebut merupakan zat-zat yang sering terlibat dalam reaksi kimia. Jadi, MateriKimia sarankan untuk dihafalkan. Namun, lebih baik lagi jika kamu bisa menghafal 22 zat dalam tabel di atas.