Sistem koloid banyak sekali kita jumpai di lingkungan sekitar kita. Contoh sistem koloid paling umum yaitu: pasta gigi, pestisida, minyak ikan, susu, sabun, cat, dan mentega. Selain contoh-contoh tersebut, kamu juga bisa memperhatikan peranan koloid dalam kehidupan sehari-hari dan industri, misalnya:
1. Membersihkan asam dari gas buangan pabrik dengan menggunakan alat cottrell
Alat cottrell digunakan untuk memisahkan partikel-partikel koloid berupa debu atau asap. Asap buangan pabrik dialirkan melalui cerobong ke dalam medan listrik bertegangan tinggi, sehingga partikel-partikel pencemar yang berupa koloid akan tertarik ke kutub-kutub listrik yang muatannya berlawanan kemudian mengendap sehingga asapnya terbebas dari partikel pencemar.
2. Menjernihkan larutan gula
Jika kita membuat sirup, kita mencampurkan gula dan air dengan cara dipanaskan. Setelah itu dimasukkan putih telur yang berupa koloid sambil terus diaduk. Putih telur akan menggumpal dan mengabsorbsi kotoran pada larutan gula. Putih telur dipisahkan dan jadilah sirup yang jernih.
3. Menghilangkan bau badan
Untuk menghilangkan bau badan digunakan aluminium stearat. Aluminium stearat digosokkan pada ketiak, bila ketiak mengeluarkan keringat maka aluminium stearat akan membentuk koloid Al(OH)3 yang mengabsorbsi bau badan.
4. Pembuatan tahu dari kedelai
Kedelai ditumbuk da dicampur dengan air. Selanjutnya campuran air dan kedelai yang berupa emulsi dikoagulasikan dengan batu tahu CaSO4.2H2O.
5. Pembentukan delta di muara sungai
Peranan koloid dalam kehidupan sehari-hari yang selanjutnya yaitu pembentukan delta yang terjadi karena koloid tanah liat dalam air sungai terkoagulasi ketika bercampur dengan elektrolit dari air laut.