Kependudukan dan lingkungan mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Aspek kependudukan berpengaruh terhadap kualitas lingkungan dan sebaliknya kualitas lingkungan juga berpengaruh terhadap kependudukan. Pertumbuhan penduduk yang terlalu cepat sangat merintangi taraf hidup, kemajuan pendidikan, peningkatan kesehatan dan sanitasi, pengadaan perumahan dan alat-alat pengakutan, peningkatan kebudayaan, kesempatan berekreasi dan untuk banyak negara merintangi pemberian pangan yang cukup kepada rakyat.
A. Dinamika Penduduk
Dinamika penduduk adalah perubahan jumlah penduduk dari waktu ke waktu. Faktor-faktor yang mempengaruhi dinamika penduduk yaitu kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi).
1. Kelahiran (Natalitas)
Kelahiran adalah faktor utama bertambahnya jumlah penduduk di suatu wilayah. Kelahiran setiap penduduk dari suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu termasuk rendah, sedang, atau tinggi dapat ditentukan secara matematis dengan menggunakan rumus angka kelahiran.
Jika:
- Angka kelahiran <20 maka kelahiran di wilayah tersebut tergolong rendah.
- Angka kelahiran antara 20 sampai 30 maka kelahiran di wilayah tersebut tergolong sedang.
- Angka kelahiran >30 maka kelahiran di wilayah tersebut tergolong tinggi.
Contoh soal:
Jumlah penduduk suatu negara sebanyak 2021 adalah 25.000.000 jiwa. Jumlah kelahiran dalam setahun sebanyak 800.000 jiwa. Hitunglah angka kelahiran negara tersebut!
Pembahasan:
Diketahui:
Jumlah penduduk = 25.000.000
Jumlah bayi dalam setahun = 800.000
Ditanyakan angka kelahiran = …?
Jawaban:
Angka kelahiran = (jumlah bayi dalam setahun/jumlah penduduk) x 1.000 = (800.000/25.000.000) x 1.000 = 32
Jadi, angka kelahiran negara tersebut tergolong tinggi.
2. Kematian (Mortalitas)
Kematian adalah faktor utama yang dapat menyebabkan penurunan jumlah penduduk di suatu wilayah. Angka kematian suatu wilayah dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Jika:
- Angka kematian <14 maka kematian di wilayah tersebut tergolong rendah
- Angka kematian antara 14 – 18 maka kematian di wilayah tersebut tergolong sedang
- Angka kematian >18 maka kematian di wilayah tersebut tergolong tinggi.
Contoh soal:
Pada tahun 2010 jumlah penduduk kota Malang adalah 820.243 jiwa. Jumlah penduduk yang meninggal adalah 1.020 jiwa. Tergolong apakah tingkat kematian penduduk di Kota Malang?
Pembahasan:
Diketahui:
Jumlah penduduk = 820.243
Jumlah kematian = 1.020
Ditanyakan: Tingkat kematian = …?
Jawaban:
Angka kematian = jumlah kematian / jumlah penduduk x 1000 = 1.020/820.243 x 1000 = 1,24
Jadi, tingkat kematian di Kota Malang tergolong rendah.
3. Perpindahan Penduduk (Migrasi)
Perpindahan penduduk adalah berpindahnya penduduk dari satu wilayah ke wilayah yang lain. Proses perpindahan penduduk akan menyebabkan jumlah penduduk di suatu wilayah bertambah dan berkurang. Perpindahan penduduk dapat digolongkan menjadi 8 macam, yaitu: imigrasi, remigrasi, emigrasi, ruralisasi, urbanisasi, komuter, transmigrasi, dan evakuasi.
- Imigrasi adalah perpindahan penduduk dari luar Negeri ke dalam Negeri.
- Remigrasi adalah perpindahan penduduk ke Negara asal.
- Emigrasi adalah perpindahan penduduk dari dalam Negeri ke luar Negeri.
- Ruralisasi adalah perpindahan penduduk dari kota ke desa.
- Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota.
- Komuter adalah perpindahan penduduk dengan alur bolak-balik.
- Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari pulau satu ke pulau lainnya yang masih dalam lingkup suatu Negara.
- Evakuasi adalah perpindahan penduduk sementara karena bencana alam atau hal lain yang membahayakan jiwa dan raga penduduk.
B. Dampak Peningkatan Jumlah Penduduk terhadap Masalah Lingkungan
Peningkatan jumlah penduduk yang tidak terkontrol akan membawa implikasi yang erat hubungaan dengan meningkatnya kebutuhan hidup, yang meliputi aspek ekonomi, sosial, politik, kultural, serta keseimbangan lingkungan.
Masalah tidak adanya keseimbangan lingkungan ini, terutama ditunjukkan oleh gejala meningkatnya kerusakan unsur-unsur lingkungan hidup seperti rusaknya hutan, pemanasan global, menipisnya lapisan ozon, bahaya banjir, meluasnya lahan kritis, berkurangnya ketersediaan air bersih dan pencemaran lingkungan oleh bahan beracun dan berbahaya.
C. Peran Pemerintah dalam Usaha Penanggulanan Masalah Kependudukan dan Lingkungan
Pemerintah Indonesia dalam usaha penganggulangan masalahh kependudukan, telah menetapkan beberapa kebijaksanaan. Penanggulangan untuk mengurangi laju pertumbuhan penduduk yang paling tepat sampai saat ini adalah melalui usaha penurunan tingkat kelahiran melalui program keluarga berencana (KB).
Dari beberapa hasil evaluasi pelaksanaan keluarga berencana di berbagai negara termasuk di Indonesia, dapat disimpulkan bahwa masalahnya tidak hanya terletak pada masalah technical know how saja, tetapi yang terpenting adalah bagaimana cara memberdayakan dan membina sikap kependudukan yang positif disertai budaya peduli terhadap kelestarian lingkungan hidup di kalangan masyarakat.