Menurut Sumardjo (2009, p.I) dan Wijaya (2006, p.84) sistem pernapasan atau sistem respirasi merupakan organisasi organ yang berfungsi untuk bernapas, organ sistem pernapasan pada manusia mencakup hidung, tenggorokan (faring), laring, batang tenggorokan (trakea), cabang batang tenggorokan (bronkus), bronkiolus, paru-paru (pulmo), dan alveolus. Struktur dan fungsi organ sistem pernapasan pada manusia adalah sebagai berikut:
1. Hidung

Rongga hidup memiliki struktur yang berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak dan kelenjar keringat. Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara. Dalam rongga hidung juga terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk. Di sebelah belakang rongga hidung terhubung dengan nasofaring melalui dua lubang yang disebut choanae.
2. Tenggorokan (Faring)

Faring merupakan organ pernapasan yang terletak di belakang (posterior) rongga hidung hingga rongga mulut dan di atas laring (superior). Dinding faring, tersusun atas otot rangka yang dilapisi oleh membran mukosa. Kontraksi dari otot rangka tersebut membantu dalam proses menelan makanan. Faring berfungsi sebagai jalur masuk udara dan makanan, ruang resonansi suara, serta tempat tonsil yang berpartisipasi pada reaksi kekebalan tubuh dalam melawan benda asing.
3. Laring

Laring merupakan organ pernapasan pada manusia yang menghubungkan faring dengan trakea. Laring tersusun atas tiga struktur yang penting, yaitu tulang rawan krikoid, epiglotis, dan pita suara. Epiglotis berupa katup tulang rawan yang berbentuk seperti daun dilapisi oleh sel-sel epitel, berfungsi untuk menutup laring sewaktu menelan makanan atau minuman. Udara yang masuk melewati laring dapat menggetarkan pita suara, sehingga dihasilkan gelombang suara.
4. Batang Tenggorokan (trakea)

Batang tenggorokan atau trakea merupakan pipa silinder dengan panjang ± 11 cm dengan lebar 2 cm, berbentuk ¾ cincin tulang rawan seperti huruf C dan selaput lendir yang terdiri atas jaringan epitelium bersilia. Bagian belakang dihubungkan oleh membran fibroelastic menempel pada dinding depan esofagus. Fungsi silia pada dinding silia berguna untuk menyaring benda-benda asing yang masuk ke dalam saluran pernapasan.
5. Cabang Batang Tenggorokan (bronkus)

Batang tenggorokan bercabang menjadi dua bronkus, yaitu bronkus sebelah kiri dan bronkus sebelah kanan. Bronkus sebelah kanan bercabang menjadi tiga bronkus lobaris, sedangkan bronkus sebelah kiri bercabang menjadi dua bronkiolus. Struktur bronkus hampir sama dengan trakea, tetapi lebih sempit. Bentuk tulang rawan bronkus tidak teratur, tetapi berselang-seling dengan otot polos.
6. Bronkiolus

Bronkus bercang-cabang dan setiap percabangan juga bercabang-cabang lagi di dalam paru-paru. Percabangan itu disebut bronkiolus. Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan, tetapi rongga bronkiolus masih bersilia dan dibagian ujungnya mempunyai epitelium berbentuk kubus bersilia. Setiap bronkiolus terminalis bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus respirasi, kemudian menjadi duktus alveolaris. Pada dinding duktus alveolaris mengandung gelembung-gelembung yang disebut alveolus.
7. Paru-Paru (pulmo)

Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput tipis yang disebut pleura. Pleura berupa kantung tertutup yang berisi cairan limfa. Pleura berfungsi melindungi paru-paru dari gesekan saat mengembang dan mengempis. Paru-paru tersusun atas bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah.
8. Alveolus

Alveolus adalah bagian paru-paru yang berperan dalam pertukaran gas oksigen dan gas karbon dioksida. Struktur dinding alveolus tersusun atas jaringan epitel pipih yang memudahkan molekul-molekul gas melaluinya. Luas permukaan alveolus 100 kali luas permukaan tubuh manusia. Besarnya luar permukaan seluruh alveolus dalam paru-paru menyebabkan penyerapan oksigen lebih efisien.