Struktur dan Fungsi Sistem Peredaran Darah pada Manusia

Sistem peredaran darah pada manusia terdiri dari darah dan alat peredaran darah. Darah terdiri dari bagian cair dan bagian yang padat. Alat peredaran darah terdiri dari jantung dan pembuluh-pembuluh darah yakni arteri, vena, dan kapiler.

Fungsi sistem peredaran darah yaitu:

  1. Mengedarkan oksigen, nutrisi, dan zat kimia pengatur proses tubuh
  2. Membuang limbah dan karbondioksida dari dalam tubuh

1. Darah

Sel-Sel Darah
Sel-Sel Darah

Darah merupakan jaringan yang terdiri dari bermacam-macam sel dan cairan. Darah memiliki banyak fungsi penting dalam kegiatan yang dilakukan oleh tubuh manusia.

Darah berfungsi sebagai media pengangkut yang membawa kebutuhan jaringan tubuh seperti oksigen, karbondioksida, nutrisi, eletrolit, dan hormon, mengatur derajat keasaman, sebagai sistem imun, mempertahankan suhu tubuh, mencegah kehilangan cairan yang terjadi akibat luka, dan mengatur keseimbangan antara darah dengan cairan interstisial.

Pada manusia, sel darah dibentuk di sumsum tulang merah terutama di tulang belakang, tulang dada, tulang rusuk, dan panggul. Saat bayi, sel darah merah dibentuk di hati dan sum-sum tulang merah.

Pelajari Juga:  20 Soal Essay tentang Sistem Peredaran Darah SMP Kelas 8
Gambar Proses Pembentukan Sel Darah (Hematopoiesis) pada Tubuh Manusia
Gambar Proses Pembentukan Sel Darah (Hematopoiesis) pada Tubuh Manusia

Komponen penyusun darah, terdiri atas plasma darah, sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit). Komposisi plasma darah sekitar 55%, sedangkan sel-sel darah dan keping darah (elemen seluler) sekitar 45%.

Komponen Penyusun Darah
Komponen Penyusun Darah

Reaksi pengangkutan oksigen oleh hemoglobin pada eritrosit:

Hb + O2 → HbO2

Proses pengangkutan karbon dioksida:

Karbon dioksida larut dalam plasma, dan membentuk asam karbonat dengan enzim anhydrase, reaksi sebagai berikut.

CO2 + H2O → H2CO3

Karbon dioksida terikat pada hemoglobin dalam bentuk karbomino hemoglobin (HbCO2) dengan reaksi sebagai berikut.

Hb + CO2 → HbCO2

Karbon dioksida terikat dengan gugus ion bikarbonat (HCO3) dengan reaksi sebagai berikut.

CO2 + H2O → H2CO3 → H+ + HCO3

Jika suatu jaringan tubuh terluka maka trombosit pada permukaan yang luka akan pecah dan mengeluarkan enzim trombinasi (tromboplastin). Enzim ini akan mengubah protrombin menjadi trombin dengan bantuan ion kalsium dan vitamin K. Slanjutnya, trombin mengubah fibrinogen (larut dalam plasma darah) menjadi fibrin (tidak larut dalam plasma darah) yang berbentuk benang-benang halu. Benang-benang halus ini menjerat sel-sel darah merah membentuk gumpalan sehingga darah membeku.

Pelajari Juga:  Modul Ajar Usaha, Energi dan Pesawat Sederhana
Proses Pembekuan Darah
Proses Pembekuan Darah

Golongan darah seseorang ditentukan berdasarkan ada atau tidaknya zat antigen pada sel darah merah dan plasma darah. Ada dua jenis antigen pada sel darah merah, yaitu antigen-A dan antigen-B. Antibodi dalam plasma darah juga terdiri atas dua jenis, yaitu antibodi anti-A dan antibodi anti-B.

Karakteristik Golongan Darah
Karakteristik Golongan Darah

Kita harus mengetahui golongan darah karena golongan darah sangat penting pada proses transfusi darah. Transfusi darah adalah proses pemindahan darah dari donor (pemberi) ke resipien (penerima).

Tabel Golongan Darah Resipien dan Donor
Tabel Golongan Darah Resipien dan Donor

2 Jantung

Gambar Struktur Jantung

Jantung mempunyai bentuk seperti kerucut tumpul, dengan ukuran sebesar kepalan tangan, dan panjangnya kurang lebih 12 cm dengan lebar 9 cm.  Jantung manusia terdiri dari empat ruangan yaitu bilik kanan, bilik kiri, serambi kanan, dan serambi kiri.

Fungsi utama jantung yaitu untuk menerima dan memompa darah agar dapat beredar. Untuk dapat menerima dan memompa darah, jantung menggunakan mekanisme kontraksi dan relaksasi yang dilakukan oleh masing-masing ruangnya secara terutur dalam satu gerak ritmis yang disebut siklus jantung.  Ketika berkontraksi, jantung memompa darah. Ketika berelaksasi, ruang jantung terisi dengan darah.

Denyut jantung terdiri dari dua fase. Fase pertama sistole, yaitu fase dimana bilik bekontraksi dan memompa darah menuju arteri. fase kedua diastol, yaitu fase dimana bilik bereaksi dan darah mengalir mengisi bilik dari serambi.

Pelajari Juga:  Rangkuman Sistem Peredaran Darah Manusia

3. Pembuluh Darah

Pembuluh Darah
Pembuluh Darah

Pembuluh darah adalah saluran tertutup yang berfungsi mengarahkan dan menyebarkan darah dari jantung ke seluruh tubuh yang kemudian dikembalikan ke jantung.

Pembuluh darah dibedakan menjadi tiga macam, yaitu pembuluh nadi (arteri) pembuluh balik (vena) dan pembuluh kapiler.

1. Pembuluh Nadi (Arteri)

Pembuluh nadi adalah pembuluh yang mengalirkan darah dari jantung. Ciri-ciri pembuluh nadi yaitu: letaknya tersembunyi di dalam, dindingnya tebal elasttis, denyutnya terasa, memiliki satu katub didekat jantung, dan jika pembuluh ini terpotong maka darah akan keluar memancar.

2. Pembuluh Balik (Vena)

Pembuluh balik adalah pembuluh yang mengalirkan darah kembali ke jantung. Ciri-ciri pembuluh balik yaitu: letaknya di permukaan, dindingnya tipis dan tidak elastis, denyutnya tidak terasa, memiliki katup di sepanjang tubuh, jika terpotong maka darah tidak memancar melainkan hanya menetes.

3. Pembuluh Kapiler

Pembuluh kapiler merupakan pembuluh darah yang sangat halus. Fungsi pembuluh kapiler yaitu sebagai: alat penghubung antara pembuluh arteri dan vena, tempat terjadinya pertukaran zat-zat antara darah dan cairan jaringan, menyerap makanan yang terdapat di usus, dan menyaring darah yang terdapat di ginjal.