Senyawa biner adalah senyawa yang terbentuk dari dua macam unsur. Tata nama senyawa biner unsur nonlogam dan nonlogam pada dasarnya mengikuti aturan-aturan berikut:
- Unsur yang berada di depan kita sebutkan terlebih dahulu, kemudian diikuti unsur yang lain.
- Pemberian nama untuk unsur yang belakang diberi akhiran -ida.
- Jika dua unsur tersebut dapat membentuk lebih dari satu senyawa, maka pemberian namanya dengan menuliskan angka indeks dalam bahasa Yunani, misalnya “mono” berarti (satu) “di” berarti (dua), “tri” berarti (tiga), “tetra” berarti (empat), “penta” berarti (lima), “heksa” berarti (enam), dan seterusnya.
21 Contoh tata nama senyawa biner non logam dan non logam
- HCl = hidrogen klor + ida → hidrogen klorida
- HBr = hidrogen brom + ida → hidrogen bromida
- HF = hidrogen flour + ida → hidrogen flourida
- HI = hidrogen iod + ida → hidrogen iodida
- H2S = hidrogen sulfid + ida → hidrogen sulfida
- CO2 = karbon dioksida
- CO = karbon monoksida
- NO = nitrogen monoksida
- NO2 = nitrogen dioksida
- N2O = dinitrogen monoksida
- N2O3 = dinitrogen trioksida
- N2O5 = dinitrogen pentaoksida
- CCl4 = karbon tetraklorida
- Li2O = Litium oksida
- KBr = Kalium bromide
- CaS = Kalsium sulfida
- MgS = Magnesium sulfida
- AlF3 = Aluminium fluorida
- CrI2 = Kromium (II) iodida
- CrCl3 = Kromium (III) klorida
- FeS = Besi (II) sulfida
Pelajari Juga: