10 Contoh Kasus Pencemaran Air di Indonesia 2017, 2018, dan 2019

Pencemaran air dapat menyebabkan penurunan kualitas air dan membahayakan makhluk hidup. Pada tahun 2018 kasus pencemaran air di indonesia semakin sulit dikendalikan, bahkan penelitian dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menunjukkan bahwa 96% air perkotaan di Jakarta dalam kondisi tercemar berat. Selain air perkotaan di Jakarta, kasus pencemaran air di Indonesia juga terjadi dalam beberapa perairan berikut ini.

  1. Pencemaran Air di Curug Jompong, Jawa Barat pada bulan Agustus 2017, air berwarna hitam, berbuih, dan bau serta dipenuhi sampah plastik dan styrofoam.
  2. Pencemaran Air akibat tumpahan 50 ton minyak sawit di Teluk Bayur, Sumatera Barat, pada 29 september 2017.
  3. Pencemaran Air di Pantai Utara DKI akibat sampah yang menyebabkan warna air laut menjadi sangat keruh dan kotor serta dijumpai sampah yang mengapung di permukaan laut pada Mei 2017.
  4. Pencemaran Air akibat tumpahan minyak di Teluk Balikpapan pada tanggal 31 maret 2018.
  5. Pencemaran Air di Kali Bekasi pada bulan Oktober 2018, air berbusa dengan aroma tidak sedap.
  6. Pencemaran Air di Sungai Cileungsi yang menyebabkan air berwarna hitam pekat dan mengeluarkan busa pada Oktober 2018.
  7. Pencemaran Air di Kali Cipinang akibat sampah jeroan hewan yang menyebabkan bau busuk pada 25 Agustus 2018.
  8. Pencemaran Air Sungai Bengawan Solo yang disebabkan oleh limbah minyak pada Agustus 2018.
  9. Pencemaran Air akibat tumpahan minyak di Pantai Pulau Pari pada Tanggal 8 April 2018.
  10. Pencemaran Air di Kali Item , Jakarta yang disebabkan oleh limbah rumah tangga masih berlanjut sampai Januari 2019.

Tinggalkan Balasan