4 Faktor Penyebab Korosi dan Cara Pencegahannya

Korosi adalah proses alami yang melibatkan kerusakan komponen logam. Menurut NACE International, korosi adalah “penghancuran suatu zat (biasanya logam) atau propertinya karena reaksi dengan lingkungannya.” Hal ini pada akhirnya menyebabkan kerusakan parah pada bangunan atau properti milikmu dan dapat menjadi sangat mahal untuk diperbaiki. Kira-kira apa aja sih faktor-faktor penyebab korosi? Yuk cari tahu dengan lanjut membaca materi 4 faktor penyebab korosi dan cara pencegahannya berikut ini.

Faktor Penyebab Korosi

Menurut Trethewey dan Chamberlin (1991), ada beberapa faktor penyebab terjadinya korosi antara lain adalah udara, air, tanah dan zat-zat kimia.

1. Udara

Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan bumi dan komposisi campuran gas tersebut tidak selalu konsistan. Adanya oksigen yang terdapat di dalam udara dapat bersentuhan dengan permukaan logam yang lembab sehingga kemungkinan terjadinya korosi lebih besar.

Pelajari Juga:  Materi Korosi (Pengertian, Faktor, Penyebab, Proses, Pencegahan, dan Cara Mengatasi)
2. Air

Air dapat dibedakan atas air laut dan air tawar. Air laut merupakan larutan yang mengandung berbagai macam garam yang bersifat korosif. Jumlah garam dapat dinyatakan dengan salinitas, yaitu jumlah bahan-bahan padat yang terlarut dalam satu kilogram air laut karena banyaknya bahan-bahan padat yang terdapat dalam air laut maka akan mempengaruhi laju korosi suatu bahan logam (Kirk dan Othmer,1965).

Air laut sangat mempengaruhi laju korosi dari logam yang dilaluinya atau yang kontak langsung dengannya, hal ini dikarenakan air laut mempunyai konduktivitas yang tinggi dan memiliki ion klorida yang dapat menembus permukaan logam (Kirk dan Othmer,1965).

Air tawar seperti air sungai, air danau atau air tanah dapat mengandung berbagai macam garam alami, asam, oksigen dan zat-zat kimia lain yang berasal dari susunan geologi dan mineral dari daerah yang bersangkutan. Biasanya zat terlarut yang membentuk asam, misalnya belerang dioksida, karbon dioksida dan sebagainya akan mempercepat laju korosi (Sulaiman, 1978).

3. Tanah

Korosi di dalam tanah selain terjadi pada pipa-pipa dan kabel-kabel juga terjadi pada pondasi-pondasi logam yang terendam di dalamnya. Tiang- tiang baja yang dikubur jauh di dalam tanah yang sudah lama tidak digali terkena korosi karena kurangnya oksigen dalam tanah. Pada pemasangan pipa-pipa dalam tanah, tanah yang digali dan kemudian ditutup lagi memungkinkan adanya oksigen terkurung di dalam tanah dapat menyebabkan korosi. Korosi elektrokimia dapat terjadi dalam tanah akibat adanya arus listrik yang disebabkan oleh kebocoran arus listrik dari kabel-kabel jalan rel kereta api atau sumber-sumber lain (Trethewey dan Chamberlin, 1991).

Pelajari Juga:  Materi Elektromagnetik

Tanah harus dianalisis terlebih dahulu sebelum logam logam dimasukkan ke dalamnya, karena tanah dapat mengandung berbagai macam zat-zat kimia dan mineral-mineral yang korosif. Setelah dianalisis, kita dapat menentukan usaha perlindungan yang tepat terhadap logam-logam tersebut dari serangan korosi di dalam tanah (Trethewey dan Chamberlin, 1991).

4. Zat Kimia

Zat-zat kimia yang dapat menyebabkan korosi antara lain adalah asam, basa dan garam baik dalam bentuk cair, padat maupun gas. Pada umumnya korosi oleh zat-zat kimia pada suatu material dapat terjadi bila material mengalami kontak langsung dengan zat-zat kimia tersebut.

Cara mencegah korosi dapat dilakukan dengan cara memperlambat reaksi pada anoda atau katoda. Untuk memperlampat reaksi pada anoda atau katoda dapat dilakukan dengan beberapa cara:

Cara Mencegah Korosi

Cara mencegah korosi dapat dilakukan dengan cara memperlambat reaksi pada anoda atau katoda. Untuk memperlampat reaksi pada anoda atau katoda dapat dilakukan dengan cara melapisi logam, paduan logam, pelepasan oksigen, dan kontrol elektrokimia. Untuk lebih lengkapnya bisa dibaca di materi cara mencegah korosi.

Tinggalkan Balasan