Denaturasi protein adalah perubahan struktur protein sekunder, tersier dan kuartener tanpa mengubah struktur primernya (tanpa memotong ikatan peptida). Denaturasi protein mempunyai sisi negatif dan positif.
Akibat negatif denaturasi protein yaitu:
- Protein kehilangan aktivitas biologi
- Pengendapan protein
- Protein kehilangan beberapa sifat fungsional
- Waktu pemanasan panjang mengakibatkan denaturasi irreversibel.
- Semakin tinggi kadar air maka protein menjadi semakin tidak stabil.
- Tekanan 2-10 kbar menyebabkan membran sel rusak irreversibel, organel lepas dari mikroorganisme, dan mikroorganisme vegetatif tidak aktif.
- Denaturasi karena pH dapat menyebabkan hidrolisis sebagian pada ikatan peptida, rusaknya gugus sulfhidril, dan agregasi
Akibat positif denaturasi protein yaitu:
- Denaturasi panas pada inhibitor tripsin dalam legum dapat meningkatkan tingkat ketercernaan dan ketersediaan biologis protein legum.
- Protein yang terdenaturasi sebagaian lebih mudah dicerna, sifat pembentuk buih dan emulsi lebih baik daripada protein asli.
- Denaturasi oleh panas merupakan prasyarat pembuatan gel protein yang dipicu panas.
- Protein dengan residu asam amino hidrofobik lebih stabil daripada protein hidrofilik
- Adanya ikatan disulfida dan jembatan garam menyebabkan protein tahan terhadap denaturasi pada suhu tinggi.
- Waktu pemanasan pendek mengakibatkan denaturasi reversibel.
- Penambahan gula dan garam akan menstabilkan protein.
- Denaturasi protein menggunakan proses tekanan tidak merusak asam amino esensial, tidak merusak warna dan flavor alami, serta tidak menimbulkan komponen beracun.
- Denaturasi karena pH, pada titik isoelektrik (pI) kelarutan protein akan berkurang sehingga protein akan menggumpal dan mengendap.