Aristoteles adalah seorang filsuf dan ilmuwan Yunani kuno yang hidup pada abad ke-4 SM. Ia merupakan murid Plato dan kemudian menjadi guru bagi murid terkenalnya, yaitu Aleksander Agung. Aristoteles dikenal atas kontribusinya yang luar biasa di berbagai bidang, termasuk filsafat, logika, etika, biologi, dan fisika.

Berikut adalah gambaran singkat biografi Aristoteles:
1. Kehidupan Awal dan Pendidikan
Aristoteles lahir pada 384 SM di Stagira, sebuah kota di wilayah Makedonia utara yang sekarang menjadi bagian dari Yunani. Ayahnya adalah seorang dokter istana, dan Aristoteles menjadi yatim piatu pada usia 10 tahun. Dia kemudian dikirim ke Athena untuk belajar di Akademi yang didirikan oleh Plato.
2. Murid Plato
Aristoteles menjadi murid Plato di Akademi selama sekitar 20 tahun. Meskipun mereka memiliki hubungan guru-murid, perbedaan pandangan antara mereka mulai muncul, terutama terkait dengan teori dunia idenya yang diusulkan oleh Plato.
3. Periode di Akademi
Setelah kematian Plato pada tahun 347 SM, Aristoteles tetap di Akademi untuk beberapa waktu, mengajar dan menyusun karya-karya yang mengeksplorasi berbagai subjek, termasuk etika, politik, logika, dan ilmu alam.
4. Pergolakan Politik
Pada tahun 343 SM, Aleksander Agung, yang kemudian menjadi raja Makedonia, mengundang Aristoteles untuk menjadi guru pribadi untuk putranya, yang kelak dikenal sebagai Aleksander Agung. Setelah Aleksander Agung meninggal pada tahun 323 SM, Aristoteles kembali ke Athena.
5. Lyceum
Setelah kembali ke Athena, Aristoteles mendirikan sekolahnya sendiri, yang dikenal sebagai Lyceum. Di sana, ia mengembangkan metode pengajaran yang inklusif dan sistematis. Aristoteles mengajar di Lyceum dan menulis banyak karyanya di sana.
6. Kontribusi Filosofis
Aristoteles memberikan kontribusi besar dalam banyak bidang filsafat, termasuk logika, etika, politik, metafisika, dan estetika. Ia merumuskan logika formal pertama dan mengembangkan kategorisasi untuk mengorganisasi pengetahuan.
7. Ilmu Alam dan Biologi
Aristoteles juga dikenal sebagai seorang ilmuwan. Karyanya di bidang biologi, termasuk klasifikasi organisme dan penelitian tentang perilaku hewan, memberikan dasar bagi pengembangan ilmu biologi.
8. Wafat
Aristoteles meninggal pada tahun 322 SM di Euboea, Yunani, tidak lama setelah Aleksander Agung meninggal. Meskipun warisannya sempat terpinggirkan pada periode tertentu, pemikiran dan karyanya kemudian menjadi sangat berpengaruh selama berabad-abad.
Aristoteles dianggap sebagai salah satu filsuf terbesar dalam sejarah, dan pemikirannya telah memiliki dampak yang mendalam pada perkembangan ilmu pengetahuan, filsafat, dan berbagai bidang studi lainnya. Karya-karya besarnya, seperti “Nicomachean Ethics,” “Politics,” dan “Metaphysics,” tetap menjadi bahan bacaan penting hingga saat ini.