Cara Menentukan Reaksi Redoks dan Bukan Redoks

Kita telah mempelajari konsep redoks berdasarkan kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi. Dari konsep tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwa dalam suatu reaksi pasti akan mengalami kenaikan atau penurunan bilangan oksidasi. Namun, bagaimana jika dalam reaksi tersebut tidak mengalami perubahan biloks? Berdasarkan konsep kenaikan dan penurunan biloks, reaksi redoks dibagi menjadi 2, yaitu reaksi redoks dan reaksi metatesis (bukan redoks). Lantas bagaimana cara menentukan reaksi redoks dan bukan redoks? Perhatikan penjelasan berikut:

1. Reaksi Redoks

Seperti yang kita tahu, reaksi redoks adalah reaksi yang mengalami perubahan bilangan oksidasi pada setiap unsur-unsurnya. Perhatikan contoh reaksi redoks dan  cara menentukan reaksi redoks berikut:

Reaksi Redoks Mg + 2HCl

Kita bisa melihat dengan jelas bahwa unsur Mg sebelum reaksi mempunyai biloks 0. Namun, sesudah reaksi unsur Mg memiliki biloks +2. Itu artinya, unsur Mg mengalami kenaikan biloks dari 0 menjadi +2. Sehingga unsur Mg disebut sebagai reduktor, karena mengalami kenaikan biloks.

Pelajari Juga:  Soal Kimia Kelas 10 Semester 2 Materi Reaksi Redoks

Sekarang kita lihat unsur H, sebelum reaksi unsur H memiliki biloks +1. Namun, setelah bereaksi biloksnya turun menjadi 0. Sehingga senyawa HCl disebut sebagai oksidator, karena mengalami penurunan bilangan oksidasi.

2. Reaksi Bukan Redoks

Reaksi bukan redoks adalah reaksi yang tidak mengalami kenaikan maupun penurunan bilangan oksidasi. Perhatikan contoh reaksi bukan redoks berikut ini:

Reaksi Bukan Redoks CaCO3 + 2 HCl

Dapat kita lihat dengan sangat jelas, bahwa pada reaksi antara CaCO3 dengan 2HCl , tidak terjadi perubahan bilangan oksidasi pada semua unsur-unsurnya. Unsur Ca sebelum dan sesudah reaksi memiliki bilangan oksidasi +2. Unsur C sebelum dan sesudah reaksi memiliki bilangan oksidasi +4. Unsur O sebelum dan sesudah reaksi memiliki bilangan oksidasi -2. Unsur H sebelum dan sesudan reaksi memiliki bilangan oksidasi +1. Dan unsur Cl sebelum dan sesudah reaksi memiliki bilangan oksidasi -1. Jadi, tidak ada satupun dari unsur-unsur tersebut yang mengalami perubahan biloks.

Pada dasarnya, reaksi redoks berdasarkan konsep bilangan oksidasi yaitu reaksi yang mengalami perubahan biloks. Sedangkan reaksi bukan redoks yaitu reaksi yang tidak mengalami perubahan biloks.

Pelajari Juga Materi Bermanfaat Lainnya:

Tinggalkan Balasan