Nicolaus Copernicus adalah seorang ilmuwan astronomi dan matematika yang terkenal karena merumuskan model heliosentris tentang susunan tata surya, di mana Matahari berada di pusat dan planet-planet mengorbitnya.
Berikut adalah gambaran singkat biografi Nicolaus Copernicus:
1. Kehidupan Awal
Nicolaus Copernicus lahir pada 19 Februari 1473 di Toruń, Prusia Kerajaan Polandia (sekarang bagian dari Polandia). Ia berasal dari keluarga kelas atas dan mendapatkan pendidikan yang baik.
2. Pendidikan dan Studi
Copernicus memulai studinya di Universitas Krakow di Polandia dan kemudian melanjutkan pendidikannya di Italia, di Universitas Bologna dan Universitas Padua. Di Italia, ia belajar ilmu alam, matematika, dan astronomi.
3. Model Heliosentris
Selama waktu di Italia, Copernicus mengembangkan ide-idenya tentang model heliosentris, di mana Matahari merupakan pusat tata surya. Konsep ini mencakup ide bahwa Bumi dan planet-planet mengorbit Matahari, yang berbeda dari model geosentris Ptolemaik yang mendominasi pada masa itu.
4. “De Revolutionibus Orbium Coelestium”
Karya monumental Copernicus, “De Revolutionibus Orbium Coelestium” (“Tentang Revolusi Benda Langit”), diselesaikan pada tahun 1530-an, tetapi diterbitkan pada tahun 1543, tahun kematian Copernicus. Karya ini memberikan argumentasi matematis dan astronomis untuk model heliosentrisnya.
5. Teori Heliokentrisme
Model heliosentris Copernicus menunjukkan bahwa planet-planet, termasuk Bumi, mengorbit Matahari dalam jalur melingkar. Meskipun model ini masih menggunakan epikik dan deferent (konsep dari model geosentris), ide dasar heliosentrisnya menjadi landasan bagi revolusi ilmiah.
6. Penerimaan dan Kontroversi
Pada awalnya, model heliosentris Copernicus tidak langsung diterima oleh masyarakat ilmiah dan gereja. Beberapa ilmuwan dan pemikir, termasuk Johannes Kepler dan Galileo Galilei, kemudian memperluas dan mengembangkan ide-ide Copernicus.
7. Pengaruh pada Revolusi Ilmiah
Karya Copernicus memainkan peran penting dalam Revolusi Ilmiah. Pengamatannya dan model heliosentrisnya membuka jalan bagi perubahan konseptual fundamental tentang tata surya dan posisi Bumi di alam semesta.
8. Wafat
Nicolaus Copernicus meninggal dunia pada 24 Mei 1543 di Frauenburg (sekarang Frombork), Prusia Kerajaan Polandia.
Nicolaus Copernicus dianggap sebagai salah satu tokoh utama dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan astronomi modern. Konsep heliosentrisnya menjadi titik awal bagi evolusi pemikiran ilmiah tentang struktur alam semesta. Meskipun modelnya belum sempurna dan masih mengandung elemen geosentris tradisional, sumbangannya terhadap ilmu pengetahuan modern tidak dapat diabaikan.