Energi fosil merujuk pada sumber daya energi yang berasal dari sisa-sisa organisme yang hidup yang telah mati dan terperangkap dalam lapisan bumi selama jutaan tahun. Sumber energi fosil utama meliputi batu bara, minyak bumi, dan gas alam. Proses pembentukan energi fosil melibatkan dekomposisi organisme bersel satu atau bersel banyak yang mati, terutama tanaman dan mikroorganisme laut, dalam kondisi tekanan dan suhu tinggi di bawah lapisan bumi.
Berikut adalah penjelasan singkat tentang beberapa jenis energi fosil utama:
1. Batu Bara
Terbentuk dari tumbuhan yang terkubur dan terdekomposisi selama jutaan tahun di bawah tekanan dan panas tinggi. Batu bara sering digunakan untuk menghasilkan listrik di pembangkit listrik tenaga uap.
2. Minyak Bumi
Terbentuk dari sisa-sisa organisme laut dan mikroorganisme yang mengendap di dasar laut. Minyak bumi adalah bahan mentah untuk bahan bakar fosil seperti bensin, diesel, dan bahan bakar pesawat.
3. Gas Alam
Sama seperti minyak bumi, gas alam juga terbentuk dari organisme laut dan mikroorganisme yang terkubur dan mengalami transformasi kimia selama jutaan tahun. Gas alam terutama terdiri dari metana dan digunakan sebagai sumber energi untuk memasok listrik, pemanas, dan bahan bakar kendaraan.
Penggunaan energi fosil memiliki dampak pada lingkungan, termasuk pelepasan gas rumah kaca yang dapat menyebabkan perubahan iklim. Oleh karena itu, banyak upaya dilakukan untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan beralih ke sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.