Hukum Hooke dan Susunan Pegas

1. Hukum Hooke

Hukum Hooke menyatakan bahwa jika pada suatu pegas bekerja sebuah gaya F, maka pegas tersebut akan mengalami perubahan panjang yang sebanding dengan besarnya gaya yang bekerja. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:

F = k . x

Keterangan;

F = gaya (N)

k = Konstanta pegas (N/m)

x = perubahan panjang pegas (m)

2. Susunan Pegas

Berdasarkan susunannya, pegas dapat dibedakan menjadi 3 yaitu: susunan pegas seri, susunan pegas paralel, dan susunan pegas seri-paralel.

1. Susunan Pegas Seri

Susunan Pegas Seri
Susunan Pegas Seri

Apabila pegas disusun secara seri maka:

  1. Gaya yang bekerja pada pegas pengganti sama besar (F1 = F2 = F).
  2. Perubahan panjang pengganti sama dengan jumlah pertambahan panjang masing – masing pegas (x = x1 + x2 + …).
  3. Konstanta pegas pengganti susunan seri, yaitu:

Konstanta Pengganti Susunan Pegas Seri

2. Susunan Pegas Parallel

Susunan Pegas Parallel
Susunan Pegas Parallel

Jika pegas disusun secara parallel maka:

  1. Gaya pengganti sama dengan jumlah gaya yang menarik masing – masing pegas (F = F1 + F2).
  2. Perubahan panjang pegas sama besarnya (x = x1 = x2).
  3. Konstanta pegas pengganti pada susunan paralel merupakan jumlah setiap konstanta pegas (Kp = K1 + K2 + ….).

2. Susunan Pegas Seri – Parallel

Pelajari Juga:  Pengertian Oksigen dan Fungsinya
Susunan Pegas Seri Parallel
Susunan Pegas Seri Parallel

Apabila pegas disusun secara seri dan parallel maka berlaku:

  1. Gaya pengganti susunan parallel sama besarnya dengan gaya susunan seri (F1 + F2 = F3).
  2. Perubahan panjang pegas (x = x1 + x3 ) atau (x = x2 + x3)
  3. Konstanta pegas pengganti yaitu:

Konstanta Pengganti Susunan Pegas Seri dan Parallel

Tinggalkan Balasan