Persamaan reaksi kimia menggambarkan rumus kimia zat-zat pereaksi (reaktan) dan zat-zat hasil reaksi (produk), yang dibatasi dengan tanda panah. Wujud zat dalam persamaan reaksi dilambangkan dengan:
(s) = solid (padat)
(l) = liquid (cair)
(aq) = aquos (larut dalam air)
(g) = gas (gas)
Bagaimana cara kita menyetarakan reaksi kimia? Untuk dapat menyetarakan reaksi kimia, ada beberapa syarat-syarat yang harus dipenuhi. Syarat-syarat penyetaraan reaksi kimia meliputi:
- Pereaksi dan hasil reaksi dinyatakan dengan rumus kimia yang benar.
- Reaksi harus memenuhi hukum kekekalan massa.
- Wujud zat yang terlibat teraksi harus dinyatakan dalam tanda kurung setelah penulisan zat-zat tersebut.
Lantas bagaimana kita bisa menentukan bahwa suatu reaksi telah setara dan sesuai dengan persamaan reaksi kimia? Dalam menyetarakan persamaan reaksi, kita diperbolehkan mengubah jumlah zat-zat yang terlibat dalam reaksi (koefisien reaksi), tetapi tidak diperbolehkan mengganti zat-zat tersebut dengan zat lain agar setara.
Masih bingung? Mari kita lihat contoh soal penyetaraan reaksi kimia berikut ini:
Soal No. 1
Setarakan persamaan reaksi kimia berikut.
BaCO3(aq) + HCl(l) → BaCl2(aq) + H2O(l) + CO2(g)
Jawab:
Langkah pertama, kita setarakan dulu koefisien atom Ba. Karena sudah sama, maka hasil reaksinya tetap sama.
BaCO3(aq) + HCl(l) → BaCl2(aq) + H2O(l) + CO2(g)
Meskipun jumlah atom Ba sudah sama, tetapi jumlah atom Cl belum sama. Oleh karena itu, kita tambahkan koefisien 2 di depan HCl. Selanjutnya, kita setarakan jumlah atom yang lain. Sehingga persamaan reaksi yang terbentuk yaitu:
BaCO3 + 2HCl → BaCl2 + H2O + CO2
Setelah rekasinya setara, kita tuliskan wujud zat pereaksi dan hasil reaksi sebagai berikut:
BaCO3(aq) + HCl(l) → BaCl2(aq) + H2O(l) + CO2(g)
Mudahkan?