Penurunan tekanan uap larutan adalah penurunan tekanan uap pelarut yang ditimbulkan oleh zat terlarut, pada suhu konstan. Tekanan uap larutan adalah tekanan yang ditimbulkan uap jenuh larutan. Uap jenuh larutan terbentuk dalam suatu ruangan jika ruangan dipenuhi uap air sampai terjadi kesetimbangan antara air dengan uap air.
Berdasarkan Hukum Raoult, tekanan uap larutan nonelektrolit dipengaruhi oleh fraksi mol. Sehingga, tekanan uap larutan dirumuskan sebagai berikut:
P = Xp x P0
Keterangan,
P = tekanan uap larutan (mmHg)
Xp = fraksi mol pelarut
P0 = tekanan uap pelarut murni (mmHg)
Sedangkan penurunan tekanan uap larutan dirumuskan sebagai berikut:
∆P = P0 – P
atau
∆P = Xt x P0
Keterangan,
∆P = penurunan tekanan uap (mmHg)
Xt = fraksi mol zat terlarut
Perhatikan contoh soal penurunan tekanan uap berikut ini:
Diketahui X etanol adalah 0,25. Jika pada suhu tersebut tekanan uap air adalah 80 mmHg, tentukan P dan ∆P larutan.
Pembahasan:
Diketahui:
X etanol = 0,25
P0 = 80 mmHg
Ditanyakan: P dan ∆P …?
Jawaban:
X pelarut = 1 – x etanol = 1 – 0,25 = 0,75
P = X pelarut . P0
P = 0,75 . 80 = 60 mmHg
∆P = P0 – P = 80 – 60 = 20 mmHg
Sedangkan untuk tekanan uap larutan elektrolit dipengaruhi oleh fraksi mol dan faktor Van’t Hoff (i). Faktor Van’t Hoff (i) adalah nilai yang mempengaruhi konsentrasi larutan pada perhitungan sifat koligatif larutan. Nilai faktor Van’t Hoff dirumuskan sebagai berikut:
i = 1 + (n-1) α
Keterangan,
i = faktor Van’t Hoff
n = jumlah ion
α = derajat ionisasi
Sehingga, untuk penurunan tekanan uap larutan elektrolit rumuskan sebagai berikut: