9 Dampak Negatif Bioteknologi di Bidang Peternakan

Penggunaan bioteknologi rekayasa genetik di bidang peternakan digunakan untuk peningkatan produksi peternakan seperti pemberian hormon pada hewan ternak sapi agar dapat meningkatkan produksi susu selain meningkatkan produksi daging.

Dibalik segala keistimewaan yang diperoleh dari bioteknologi, terdapat kontroversi yang timbul di seluruh dunia. Selain kontribusinya terhadap ilmu pengetahuan dan memberi manfaat bagi kelangsungan hidup manusia dan lingkungan, juga memunculkan persoalan-persoalan mendasar yang perlu dicermati lebih serius guna mengawal perkembangan bioteknologi di masa mendatang melalui rekayasa genetika dan produk-produk yang dihasilkannya telah menantang gagasan tradisional mengenai hakekat kehidupan dan memunculkan berbagai persoalan, pertanyaan-pertanyaan etis, dan tingkat kekhawatiran manusia yang sangat mencemaskan terhadap seluruh perkembangan dan hasil rekayasa genetika tersebut.

Kontroversi produk-produk hasil rekayasa genetika khususnya dalam bidang peternakan sampai sekarang masih terus berlangsung. Berbagai isu global telah menjadikan produk bioteknologi aman bagi sebagian orang, tetapi dianggap berbahaya bagi sebagian orang lainnya.

Pelajari Juga:  Proses Pembentukan Tanah dan Komponen Penyusun Tanah

Beberapa dampak negatif bioteknologi di bidang peternakan antara lain:

  1. Sifat-sifat makhluk hidup dapat diubah dengan mudah, termasuk menyisipkan gen jahat yang digunakan untuk membunuh atau meneror manusia.
  2. Mengganggu keseimbangan lingkungan
  3. Penggunaan makhluk hidup transgenik yang tidak terkontrol sehingga menyebabkannya lepas di alam. Pelepasan ini dapat menimbulkan terganggunya keseimbangan ekosistem.
  4. Penggunaan bioteknologi dapat merugikan peternak kecil.
  5. Dapat digunakan sebagai senjata biologis.
  6. Hilangnya spesies asli
  7. Terciptanya spesies baru yang sulit dikendalikan
  8. Susu sapi yang disuntik hormon BGH (Bovine Growth Hormone) atau hormon pertumbuhan sapi, disinyalir mengandung bahan kimia baru yang punya potensi berbahaya bagi kesehatan manusia.
  9. Pencemaran biologis, karena apabila makhluk hidup transgenik lepas ke alam bebas dan kawin dengan makhluk hidup normal dapat menghasilkan keturunan yang mutan.

Mengingat masih banyak perbedaan pendapat maka masih diperlukan sikap hati-hati dan waspada. Untuk itulah pemerintah dan dunia internasional umumnya menangani hal ini dengan pendekatan kehati-hatian dan menyiapkan perangkat hukum untuk melindungi masyarakat dari akibat negatif produk-produk hasil rekayasa genetika.